Pontianak Timur Disiapkan Jadi Kawasan Destinasi Wisata Budaya Unggulan

Karena bagi orang yang tidak mempunyai sungai, daerah Beting ini sangat menarik. Kami juga sudah melaunching perahu wisata.

Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kemeja putih topi hitam) didampingi Wali Kota Pontianak, Sutarmidji meninjau penataan kawasan pinggiran Sungai Kapuas di Kampung Beting dan Kampung Tambelan Sampit, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (20/12/2016) siang. Pembangunan kawasan ini ditargetkan selesai pada 2019 mendatang. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Camat Pontianak Timur, Ismail, menyebutkan saat ini Pontianak Timur sedang berbenah untuk menjadikan kaawasan tersebut sebagai destinasi wisata unggulan dengan berbagai cagar budaya yang dimiliki.

Bahkan menurutnya dengan adanya pembenahan yang memakan anggaran cukup besar baik dari Pemkot maupun bantuan dari pusat terhadap kawasan Pontianak Timur terutama daerah Tambelan Sampit, Dalam Bugis dan Tanjung Hilir sangat menunjang dalam menjadikan daerah tersebut sebagai destinasi wisata budaya.

"Karena bagi orang yang tidak mempunyai sungai, daerah Beting ini sangat menarik. Kami juga sudah melaunching perahu wisata. Sebagai transportasi yang bisa digunakan wisatawan untuk menikmati kawasan yang merupakan awal Kota Pontianak," ucapnya saat diwawancarai, Sabtu (25/2/2017).

Dijelaskannnya mengenai perahu yang disiapkan sebagai transportasi utama karena kawasan Beting memang merupakan sungai.

Baca: Ramalan Zodiak Anda Hari Ini! Asmara Leo: Lihat Akibatnya, Si Dia Jadi Ngambek

"Jadi dengan menaiki perahu nantinya bisa menyusuri Terusan Beting dan mengelilingi lokasi sekitar dengan perahu. Walaupun saat ini masih belum maksimal dan kasih pembenahan terhadap kawasan itu," tambahnya.

Bahkan menurut Ismail, pendayung yang mengantarkan oar wisatawan nantinya juga sebagai pemandu dan saat sudah mulai dilatih.

"walaupun saat ini masih diberikan dasar-dasar saja. Nanti pemandu akan menjelaskan nama-nama yang ada dari bagian lokasi beting. Misalnya ini Tanjung Besiku, ini Benteng, ini Surau yang tua di Kampung Arab," ujarnya.

Lebih jauh Ismail menjelaskan konsep wisata yang bisa ditawarkan pada rombongan wisatawan yang akan berkunjung akan disiapkan paket Saprahan, bagaimana adat istiadat Saprahan di Pontianak.

Untuk menunjang kawasan tepian Kapuas yang berada di kawasan Masjid Jami Ismail tambahkan akan membantu mereka dalam membenahi perumahannnya .

"Rumah-rumah yang ada di Tepian Kapuas terurama di wilayah Tambelan Sampit mungkin bisa jadi Homestay bagi pengunjung yang ingin bermalam satu dua malam dan merasakan hidup di tepian sungai. Nanti akan dibantu masyarakat terutama dari kamar kecilnya atau wc agar bisa digunakan pengunjung," jelasnya.

Dengan dijadikannya kawasan sebagai destinasi wisata ia juga sangat yakin akan ada geliat ekonomi yang akan meningkat.

"Dulunyakan sumber penghasilan masyarakat setempat adalah jasa perahu yang menyeberangkan orang-orang. Dari timur keselatan. Dengan adanya jembatan dan jalan darat, masyarakat setempat kehilangan mata pencarian. Kita coba mengalihakan pekerjaan mereka agar bisa menghasilkan dari jasa penyeberangan menjadi jasa wisata sungai atau air," tambahnya.

Disampaikannya juga bahwa untuk menambah kesan budaya, perahu-perahu yang ada harus didesain sedemikian rupa. Desain yang menarik dengan ciri khas setempat dan dengan mesin yang tidak ribut ketika membawa pengunjung untuk keliling.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved