Ini Berita Kalbar Yang Terbit Rabu, Nomor Tiga Bikin Geram

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Suhadi SW, memastikan pihaknya siap menggandeng Interpol guna mengungkap kasus ini.

Editor: Hasyim Ashari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Puluhan Nasabah Bank Negara Indonesia (BNI), mendatangi Kantor Cabang BNI Kubu Raya Jalan Sungai Raya Dalam, Senin (5/12/2016). 

Polda Kalbar Gandeng Interpol

PONTIANAK, TRIBUN - Pembobolan rekening 7 nasabah BNI Cabang Pontianak yang diduga dilakukan jaringan internasional, menjadi atensi Polda Kalbar.

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Suhadi SW, memastikan pihaknya siap menggandeng Interpol guna mengungkap kasus ini.

"Yang namanya cyber crime itu sudah kejahatan antarnegara. Di mana pun itu, jika pelaku terdeteksi di luar negeri, kita akan koordinasikan," ungkap Suhadi di Mapolda Kalbar, Selasa (6/11).

Diberitakan sebelumnya, sejumlah nasabah yang menjadi korban cyber crime mendatangi BNI Cabang Kubu Raya, Senin (5/12).

Di antaranya Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalbar, Kasiono, Dosen Fisip Untan, DR Jumadi, dan Sugino.

Kasiono kehilangan Rp 12,5 juta, Jumadi kehilangan sekitar Rp 8 juta, dan Sugino kehilangan uang sekitar Rp 6 juta. --selengkapnya, baca edisi cetak Tribun Pontianak, Rabu (07/12/2016).(*) --

Midji Minta Oknum Jukir Dihukum

PONTIANAK, TRIBUN -Wali Kota Pontianak Sutarmidji prihatin kasus pemukulan dilakukan oknun juru parkir (jukir) terhadap Nazila, ibu dua anak.

Midji minta pelaku diadili sesuai hukum yang berlaku atas penganiayaan yang dilakukan.

"Saya sangat prihatin terhadap kasus pemukulan ini, saya juga memberi apresiasi terhadap keberanian ibu itu (Nazila) melawannya. Karena memang telah ada ketentuan yang mengatur tarif parkir tersebut," kata Midji saat ditemui Tribun, di ruang kerjanya, Selasa (6/12).

Terhadap kasus ini, Midji berharap semoga ini menjadi momentum untuk terus membenahi perparkiran Kota Pontianak.

"Makanya parkir-parkir yang berada di wilayah luas nanti kita mau pakai security parking dengan gate," jelasnya.

Lanjutnya, termasuk di Taman Alun-alun Kapuas per Januari nanti akan dikelola langsung Pemkot.

"Kejadian kemarin, saya apresiasi dengan ibu ini, dia berani, bahwa memang seribu, dan konsumen harus berani, memang seribu. Saya sudah lama bilang, siapapun yang minta lebih, itu pemerasan, kalau kemarin itu, bukan dia jukir tapi pemeras. Pelaku pemerasan yang melakukan penganiayaan berat," tambahnya. --selengkapnya, baca edisi cetak Tribun Pontianak, Rabu (07/12/2016).(*) --

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved