Bank Kalbar Berikan Edukasi Pada Teller Baru Mengenai Uang Palsu

Direktur BPD Bank Kalbar,Sudirman HMY mengatakan untuk mengantisipasi peredaran uang palsu, selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat,pihaknya...

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Mirna Tribun
zoom-inlihat foto Bank Kalbar Berikan Edukasi Pada Teller Baru Mengenai Uang Palsu
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MASKARTINI
Direktur Utama Bank Kalbar, Sudirman HMY.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Direktur BPD Bank Kalbar, Sudirman HMY mengatakan untuk mengantisipasi peredaran uang palsu, selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat, pihaknya juga menggelar edukasi yang wajib diikuti teller baru dalam rangka pengenalan uang palsu. Pihaknya juga sigap, sehingga jika ditemukan langsung dilaporkan ke badan yang khusus menangani Uang Palsu (Upal).

"Nantinya badan tersebut yang memprosesnya. Jika dalam jumlah banyak maka prosesnya lebih lanjut diserahkan ke polisi. Tetapi yang kita temui kasusnya, tidak dalam jumlah banyak dan langsung laporkan ke Bank Indonesia. Biasanya jika ada penemuan di kantor cabang maka kita usahakan untuk dikembalikan ke nasabah dan menanyakan penyebarannya melalui siapa.

Untuk mengantisipasi peredaran uang palsu selain sosialisasi kepada masyarakat, Sudirman mengatakan pihaknya juga menggelar edukasi untuk teller baru dalam rangka pengenalan uang palsu. Kepada masyarakat Sudirman menyampaikan bahwasanya pengenalan uang palsu bisa di deteksi dengan cara sederhana.

"Masyarakat harus bisa mengenal uang asli dan perbedaannya dengan uang palsu. Sebenarnya gampang, dengan cara mengenali ciri-ciri uang asli pecahan Rp 24 ribu seperti apa, Rp 100 ribu seperti apa. Kita selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan kepada teller baru, wajib itu,"ujarnya.

Adapun nominal uang yang rentan dipalsukan kata Sudirman yaitu uang pecahan Rp 50 dan Rp 100 ribu. Apalagi kata dia, prosedur Bank Indonesia seperti di dilihat, diraba, dan diterawang. Uang palsu kata Sudirman sangat kentara, sehingga sebenarnya mudah dikenali. Tekstur uang asli ia katakan sangat berbeda dengan kertas biasa.

"Jika direndam air uang palsu akan luntur. Namun uang asli lebih tahan air dan bisa digunakan kembali jika dikeringkan. Jika menggunakan infra red maka akan diketahui, di teller jika kedapatan uang palsu maka alat hitung akan berhenti dengan sendirinya. Jika menemukan uang palsu jangan dibiarkan segera melapor supaya peredarannya bisa di lokalisir,"ujarnya.

Salah satu karyawan Bank Kalbar yang pernah menemukan uang palsu yaitu Uray Ferdian. Ia mengaku saat mengawali karir di Bank Kalbar, ia ditugaskan di Desa Boyan Tanjung, Kapuas Hulu. Meski sosialisasi sudah masif dilakukan ia mengatakan pihaknya saat itu mendapati uang palsu dari nasabah.

"Kalau sudah ditemukan tentunya yang bersangkutan akan di tanyakan. Tetapi ia menjawab mendapatkan uang palsu dari pedagang. Di desa masih saja menjadi sasaran beredar uang palsu. Kebanyakan yang tau cuma di terawang, tetapi susah juga karena nyaris mirip. Walaupun sudah sosialisasi tetap masih ada,"ujarnya.

Biasanya kata Uray, uang palsu lolos pada jumlah transaksi diatas rata-rata. Meskipun diakuinya petugas bank sudah bekerja maksimal.

"Biasa untuk transaksi yang tidak dalam jumlah banyak pasti ketemu. Untuk jumlah banyak mungkin terlewatkan. Kalau ketemu langsung interogasi di tempat, apalagi kalau jawaban berbelit-belit,"ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved