Kematian Ibu saat Melahirkan Bukan Masalah Sepele
Satu periode mencapai 600an perempuan hamil. Jadi setiap hari menjadi proses yang berlangsung secara alami.
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Anggota DPR RI Dapil Kalbar, dr Karolin Margret Natasa meminta kepada semua pihak untuk memperhatikan permasalahan ibu hamil. Tujuannya agar mereka bisa melahirkan bayi dengan selamat serta kondisi yang sehat.
"Sehingga masalah ibu hamil ini bukan menjadi urusan bidan saja, tapi semua stake holder atau lintas sektoral," ujar Karol saat menghadiri penilaian Gerakan Sayang Ibu (GSI) oleh tim Provinsi ke Kecamatan Ngabang pada Rabu (20/7/2016).
Dijelaskan Karol, peran ibu saat ini menjadi prioritas dan perlu ditingkatkan pemahaman di tingkat pemerintah. Salah satunya dengan gerakan sayang ibu, karena berdasarkan data, ada ratusan bahkan ribuan wanita hamil di Kecamatan Ngabang satu periode.
"Satu periode mencapai 600an perempuan hamil. Jadi setiap hari menjadi proses yang berlangsung secara alami. Jadi jangan anggap sepele masalah ibu hamil ini," jelas Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP ini.
Menurut putri Gubernur Kalbar ini, angka kematian ibu dan bayi harus ditekan. Karena saat ini di Indonesia dalam kondisi darurat, angka kematian perempuan setiap tahun semakin meningkat bukan menurun.
"Kalau di Landak, data dari BPS angka kematian ibu dan bayi dalam kondisi stagnan atau turun naik sedikit. Maka saya mau cek ke BPS, bagaimana cara melakukan pendataannya," ungkap Karol.
Dengan demikian, persepsi urusan ibu dan anak itu bukan hanya urusan ibu saja atau bidan saja. "Tapi ini menjadi urusan semua pihak, sehingga perlu disosialisasikan kepada masyarakat," pintanya.
