Bayi 7 Bulan Meninggal karena Tersedak Susu

Hasil autopsi menunjukkan AS dipastikan meninggal karena mengalami aspirasi benda asing berupa cairan yang diketahui adalah susu

Editor: Arief
zoom-inlihat foto Bayi 7 Bulan Meninggal karena Tersedak Susu
NET
Ilustrasi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, DENPASAR - Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, Jumat (8/5/2015), menjelaskan hasil otopsi jenazah bayi laki-laki berusia tujuh bulan berinisial AS yang diperiksanya Rabu (6/5/2015) malam lalu.

"Hasil autopsi menunjukkan AS dipastikan meninggal karena mengalami aspirasi benda asing berupa cairan yang diketahui adalah susu. Sehingga, menyebabkan bayi tersebut mati lemas. Dengan kata lain, bayi tersebut meninggal karena tersedak saat diberikan susu," terang dr Alit ketika dimintai keterangan di Humas RSUP Sanglah.

Penjelasan dr Alit, jenazah diterima Instalasi Forensik RSUP Sanglah Rabu (6/8/2015) malam sekitar pukul 23.00 Wita. Otopsi dilakukan setengah jam kemudian.

Dari hasil awal dilakukannya pemeriksaan luar (PL), jenazah dipastikan meninggal delapan jam sebelum diperiksa.

Dari pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah bayi mungil tersebut. Bahkan, tubuh bayi tersebut diketahui sehat sesuai umur dan tumbuh kembangnya.

Namun, saat dilakukan PL, pihaknya menemukan adanya busa halus yang keluar dari hidung bayi malang tersebut. "Semakin dada bayi tersebut ditekan, semakin banyak busa halus yang keluar melalui hidung," terangnya.

Setelah dilakukan autopsi, pihak RS menemukan banyak busa halus pada saluran nafas AS. Busa halus tersebut ditemukan pada saluran napas cabang utama bagian kiri.

"Busa tersebut menunjukkan adanya cairan yang masuk ke paru-paru bagian kiri bayi tersebut. Hal ini biasa disebut dengan aspirasi cairan. Inilah yang menyebabkan bayi mati lemas karena pernapasannya tersumbat," terangnya.

Dilanjutkan dr Alit, informasi yang diterimanya, AS sebelum meninggal dititipkan oleh pihak keluarga di TPA (Tempat Penitipan Anak) dan diberikan minum tanpa diawasi saat sedang dalam posisi tidur.

Hal tersebut lah kemungkinan yang menyebabkan terjadinya aspirasi cairan. "Bayi diberikan minum pada posisi tidur, hal inilah yang berisiko menyebabkan aspirasi. Jadi sebaiknya orang tua lebih waspada dan selalu mengawasi buah hatinya," tambah dr Alit.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved