Kancah Politik Pilpres 2014

Dua Tukang Becak Berkelahi Gara-gara Debat Soal Capres Jagoannya

Suto adalah pendukung capres Jokowi-JK, sementara Saleh pendukung Prabowo-Hatta. Perkelahian itu diawali dengan saling hujat capres masing-masing.

Editor: Steven Greatness

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PAMEKASAN - Dua penarik becak, Suto dan Saleh terlibat perkelahian karena berdebat soal capres jagoannya masing-masing di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Suto adalah pendukung capres Jokowi-Jusuf Kalla, sementara Saleh adalah pendukung Prabowo-Hatta Rajasa.

Keduanya biasa mangkal di simpang empat Jalan Kemuning, Kelurahan Barurambat Kota, Kecamatan Pamekasan. Perkelahian itu diawali dengan saling hujat capres masing-masing.

Saleh mengatakan, jika terpilih, Jokowi tak akan kuat memimpin Indonesia. Pasalnya, badannya kurus dan mudah sakit-sakitan.

"Nanti kalau jadi presiden, tiga hari setelah dilantik Jokowi akan meninggal dunia karena tak kuat memikirkan Indonesia," kata Karimin, tukang becak lainnya, menirukan perkataan Saleh, Selasa (3/6/2014).

Mendengar capres jagoannya dihina, Suto menjadi emosi. Seperti ditirukan Karimin, Suto mengatakan bahwa Jokowi akan kuat memimpin Indonesia karena banyak mantan tentara dan polisi serta kiai yang mendukungnya, juga karena Jusuf Kalla berlatar belakang Nahdlatul Ulama.

Namun, menurut Karimin, Saleh terus memancing emosi Suto. Tukang becak lainnya juga disebutnya turut memanas-manasi percekcokan antara Suto dan Saleh. Bahkan ada di antara mereka yang menyuruh satu dari mereka untuk memukul.

"Kalau capres saya dihina, akan saya hajar yang menghina," kata Karim menirukan tukang becak lainnya.

Karena suasana memanas, Suto memukul kepala Saleh. Namun, Saleh tidak melawan. Agar tidak terjadi perkelahian lebih serius, tukang becak lainnya kemudian melerainya.

Sehabis dilerai, Suto masih emosi dan memaki-maki Saleh. Saleh pun enggan menanggapinya dan pergi berlalu membawa becaknya.

"Sudah beberapa hari dua orang itu sering berdebat soal capresnya masing-masing hingga berujung perkelahian. Padahal sehari-hari mereka berdua mangkal bersama sambil menunggu penumpang," ungkap Karimin.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved