Kabar Artis

Raib Rp1 Miliar, Kronologi Dugaan Penggelapan Uang Fuji Kembali Terjadi

Kasus ini bermula dari kecurigaan Fuji terhadap adanya kejanggalan pada sejumlah bukti transfer yang diterimanya dari pihak klien endorsement

GRID.ID
ARTIS- Kasus ini bermula dari kecurigaan Fuji terhadap adanya kejanggalan pada sejumlah bukti transfer yang diterimanya dari pihak klien endorsement. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Selebgram sekaligus adik mendiang Bibi Andriansyah, Fuji, tengah menjadi sorotan publik setelah membongkar kasus dugaan penggelapan uang yang dilakukan oleh admin pribadinya. 

Kasus ini bermula dari kecurigaan Fuji terhadap adanya kejanggalan pada sejumlah bukti transfer yang diterimanya dari pihak klien endorsement.

Putri bungsu Haji Faisal itu mengaku baru menyadari adanya penyimpangan setelah mencocokkan bukti transfer dengan daftar tarif endorse yang biasa ia gunakan. 

Dari hasil pengecekan tersebut, Fuji menemukan bahwa nilai pembayaran yang diterima tidak sesuai dengan rate card yang telah disepakati.

“Awal mulanya sebenarnya nggak sengaja. Lagi malam-malam, terus lagi dimintain video approval,” kata Fuji saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat 31 Oktober 2025.

Sebagaimana prosedur kerja biasanya, Fuji selalu meminta bukti transfer dari klien sebelum memberikan persetujuan untuk tayang. 

Pertemuan Pertama Erika Carlina dan DJ Panda Lewat Mediasi, Sebut Kondisi Mental

Namun kali ini, ada hal yang membuatnya curiga. Saat bukti transfer dikirimkan oleh admin, Fuji merasa nominalnya tidak masuk akal dan jauh dari tarif normal yang seharusnya ia terima.

“Saat dia ngasih bukti transferannya, kok berbeda dengan rate card yang aku punya. Di situ aku menanyakan ini nilai dari mana,” jelas Fuji kepada awak media.

Kecurigaan Fuji semakin kuat ketika sang admin mulai menunjukkan gelagat gugup dan memberikan jawaban yang tidak konsisten.

Merasa ada sesuatu yang tidak beres, Fuji kemudian memutuskan untuk mengambil alih ponsel kerja yang selama ini dipegang oleh adminnya tersebut. Ia pun langsung menghubungi sejumlah klien untuk memastikan kebenaran transaksi yang dilakukan.

“Aku kontak kliennya, aku minta bukti transferan untuk semua kontrak kerja yang pernah dijalanin,” ujarnya.

Dari hasil penelusuran itulah, Fuji akhirnya menemukan fakta mengejutkan. Uang hasil kerja sama dengan berbagai brand ternyata tidak pernah masuk ke rekening pribadinya. 

Total kerugian yang dialami Fuji ditaksir mencapai lebih dari Rp1 miliar.

Lebih parahnya lagi, bukti transfer yang selama ini ditunjukkan oleh admin kepada Fuji ternyata palsu. 

Dokumen tersebut merupakan hasil manipulasi, di mana bukti pembayaran dari satu brand digunakan kembali untuk menutupi transaksi brand lain  sebuah modus yang oleh Fuji disebut sebagai sistem “gali lobang tutup lobang.”

Kasus ini pun kini tengah ditangani oleh pihak kepolisian. Fuji berharap peristiwa ini bisa menjadi pelajaran berharga, baik bagi dirinya sendiri maupun rekan-rekan influencer lain agar lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan serta mempercayakan akun kerja pada orang lain.

Dengan nada tenang namun tegas, Fuji menegaskan bahwa ia akan mengikuti seluruh proses hukum yang berjalan agar kasus ini bisa tuntas secara adil.

Reza Gladys Akui Sudah Hilangkan Dendam, Tapi Tetap Minta Nikita Mirzani Dinyatakan Bersalah

"Ternyata transferannya itu bukan ke aku. Jadi yang dia kasih unjuk ke aku pun, itu bukti transfer brand lain juga. Untuk brand A, nanti dia kasih bukti transferan yang brand Z. Nanti yang brand A diambil gitu," bebernya.

Malam itu juga, sang admin langsung mengakui perbuatannya saat dikonfrontasi. Dari pengakuan tersebut, terungkap bahwa aksi ini diduga sudah berjalan sejak lama, bahkan dimulai saat pelaku baru tiga bulan bekerja dengannya.

Awalnya, nominal yang diambil kecil, namun lama-kelamaan menjadi semakin besar. Tak hanya itu, Fuji juga menyebut aksi penggelapan ini diduga dilakukan secara berkelompok dan melibatkan banyak orang. 

"Awal-awalnya kayak ngambilnya baru sedikit, sedikit, sedikit. Lama-lama mungkin jadi nekat, jadi tamak, jadi serakah. Makin lama makin banyak, terus jadi ngajak-ngajak orang lain juga," kata Fuji.

Tak tinggal diam, Fuji akhirnya melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Selatan. Sandy Arifin selaku kuasa hukum menjelaskan bahwa kedatangan mereka hari ini untuk memberikan keterangan lanjutan serta memberikan bukti dan saksi tambahan. 

Untuk saat ini, baru satu orang yang resmi dilaporkan, namun pihaknya tengah mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain.

"Yang dilaporin baru satu, tapi kan kita enggak tahu kerja samanya dengan siapa aja," kata Sandy Arifin. (*) 

Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved