Kabar Artis

7 Tanda Ini, Kamu Harus Membatalkan Pernikahan Sebelum Terlambat

Tekanan sosial, rasa malu, dan besarnya biaya yang sudah dikeluarkan sering membuat calon pengantin tetap melangkah meski hati ragu. 

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/istimewa
NIKAH- Jika dalam proses menuju hari pernikahan kamu mulai merasakan tanda-tanda ketidaksiapan, penting untuk berhenti sejenak dan mendengarkan suara hati.  

Ringkasan Berita:
Proses menuju hari pernikahan kamu mulai merasakan tanda-tanda ketidaksiapan, penting untuk berhenti sejenak dan mendengarkan suara hati. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID-  Membatalkan pernikahan bukanlah keputusan yang mudah. Banyak orang terjebak dalam dilema antara takut mengecewakan keluarga dan takut dianggap gagal di mata publik. 

Padahal, langkah mundur sebelum ijab kabul bisa jadi bentuk keberanian untuk menyelamatkan diri dari masa depan yang salah arah.

Tekanan sosial, rasa malu, dan besarnya biaya yang sudah dikeluarkan sering membuat calon pengantin tetap melangkah meski hati ragu. 

Banyak yang memilih bertahan karena takut gosip, takut dibilang plin-plan, atau khawatir kehilangan gengsi di depan tamu undangan. 

Namun, sebenarnya, pernikahan bukan sekadar pesta sehari. Ia adalah komitmen seumur hidup yang membutuhkan kesiapan mental, emosional, dan spiritual.

Jika dalam proses menuju hari pernikahan kamu mulai merasakan tanda-tanda ketidaksiapan, penting untuk berhenti sejenak dan mendengarkan suara hati. 

Kadang, menunda atau bahkan membatalkan pernikahan jauh lebih baik daripada menyesal setelah akad diucapkan.

Lirik Tepuk Gempa versi BMKG Viral Kalau Gempa Jangan Panik Lengkap Ini Tujuannya

Berikut beberapa tanda yang perlu kamu waspadai sebelum memutuskan tetap melangkah ke pelaminan:

1. Keraguan yang Semakin Kuat

Mengutip Very Well Mind, Senin 12 Oktober 2025, salah satu tanda paling jelas bahwa kamu perlu mempertimbangkan untuk membatalkan pernikahan adalah ketika keraguan terhadap pasangan semakin besar. Terapi holistik Cheryl Groskopf menjelaskan, kecemasan biasa biasanya berfokus pada masa depan, seperti takut sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.

Namun, jika kamu justru mulai mempertanyakan hubungan itu sendiri, maka itu bukan sekadar gugup, itu sinyal peringatan. Jika setiap kali memikirkan pernikahan justru membuatmu merasa cemas dan tidak bahagia, jangan abaikan suara hati tersebut.

2. Menikah Karena Tekanan Waktu dan Ekspektasi

Banyak pasangan menikah karena sudah terlalu lama berpacaran atau karena merasa “sudah waktunya.” Menurut terapis Shemiah Derrick, keputusan seperti ini sering didorong oleh harapan keluarga atau ketakutan akan kehilangan kesempatan.

Jika alasan utama menikah lebih karena kewajiban atau tekanan usia, bukan karena cinta dan kesiapan, ada baiknya untuk menunda atau bahkan membatalkan pernikahan. Pernikahan yang dipaksakan demi memenuhi ekspektasi jarang membawa kebahagiaan jangka panjang.

3. Konflik Besar Saat Persiapan Pernikahan 

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved