Update Data 14 Santri Meninggal Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk 2025

Update terbaru Ponpes Al Khoziny ambruk 2025 di Sidoarjo: 14 meninggal, 49 santri masih hilang. Tim SAR terus cari korban. Klik untuk lihat data.

YouTube Tribun Singkawang
KORBAN PONPES AMBRUK - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribun Singkawang, Sabtu 4 Oktober 2025, memperlihatkan update terbaru Ponpes Al Khoziny ambruk 2025 di Sidoarjo: 14 meninggal, 49 santri masih hilang. Tim SAR terus cari korban, baca untuk lihat data dan kronologi lengkapnya. 

Proses Identifikasi Korban di RS Bhayangkara Surabaya

Untuk mempercepat identifikasi jenazah, RS Bhayangkara Surabaya telah menerima 57 sampel DNA ante-mortem dari keluarga korban.

Kepala Bidang Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol. dr. M. Khusnan Marzuki, menjelaskan bahwa proses identifikasi DNA membutuhkan waktu, tetapi tetap menjadi metode paling akurat.

“Kami langsung kirim sampel DNA ke laboratorium agar segera bisa teridentifikasi. Kami paham betul bahwa keluarga menunggu dengan perasaan berat,” ujar Khusnan.

Selain DNA, pihak rumah sakit juga meminta data sekunder seperti foto semasa hidup, rekam medis gigi, atau ciri-ciri fisik unik untuk mempercepat proses pencocokan identitas. 

Hingga Jumat malam, dari delapan jenazah yang masuk ke rumah sakit, lima di antaranya sudah memasuki tahap identifikasi, sementara sisanya masih menunggu data pembanding.

Harapan dan Doa dari Berbagai Pihak

Tragedi Ponpes Al Khoziny ambruk mengundang simpati luas dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah daerah, tokoh agama, hingga masyarakat umum.

Bupati Sidoarjo menyampaikan duka mendalam dan memastikan bahwa bantuan logistik dan kebutuhan korban terus disalurkan. 

Selain itu, dukungan psikososial juga diberikan kepada santri dan keluarga korban untuk membantu pemulihan trauma.

Relawan yang terlibat di lapangan menyebut bahwa kondisi reruntuhan cukup sulit diakses karena struktur bangunan yang kompleks. 

“Kami harus berhati-hati karena banyak bagian bangunan yang masih tidak stabil,” ujar salah satu relawan dari Tagana.

Upaya Pemerintah dan Langkah Lanjutan

BNPB bersama Kementerian PUPR juga berencana melakukan audit struktur bangunan pesantren untuk mengetahui penyebab pasti ambruknya gedung tersebut. 

Dugaan awal menyebutkan ada kelemahan pada konstruksi atap dan kolom bangunan yang tidak mampu menahan beban tambahan saat hujan deras mengguyur kawasan Sidoarjo beberapa hari sebelumnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved