Berita Viral
TEGA! 4 Bocah SD Dipalak Oknum Satpol PP, Minta Uang untuk Beli Rokok 2025
TEGA! 4 bocah SD dipalak oknum Satpol PP di Ciamis untuk beli rokok. Simak kronologi, dampak psikologis, dan edukasi penting bagi anak & orang tua.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – 4 bocah SD dipalak oknum Satpol PP saat melintas di Desa Kalijaya, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Peristiwa ini membuat geger masyarakat karena oknum aparat yang seharusnya melindungi justru diduga meminta uang kepada anak-anak untuk membeli rokok.
Insiden “4 bocah SD dipalak Satpol PP” itu terekam dalam video keluarga korban dan dengan cepat viral di media sosial.
Dalam rekaman, terlihat jelas anak-anak tersebut kebingungan dan ketakutan.
Kejadian ini pun menimbulkan pertanyaan serius: mengapa oknum aparat tega melakukan hal tersebut kepada anak-anak kecil yang masih polos?
Bagaimana dampak psikologis bagi korban, dan apa pelajaran penting yang bisa diambil dari kasus ini?
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Kronologi 4 Bocah SD Dipalak Oknum Satpol PP
Menurut keterangan resmi, peristiwa itu terjadi pada Minggu siang, 28 September 2025.
Seorang anggota Satpol PP Pangandaran berinisial A tengah melintasi jalur alternatif menuju Pangandaran.
Di perjalanan, ia melihat empat bocah SD mengendarai dua sepeda motor tanpa helm.
Awal Kejadian
A menghentikan laju motor anak-anak tersebut dengan cara menyalip.
Karena berhenti mendadak, motor yang dikendarai bocah di belakang menabrak motor di depannya hingga terguling.
Setelah itu, A diduga meminta kompensasi dan bahkan uang untuk membeli rokok.
Menurut Kepala Desa Kalijaya, Yosep Kurniawan, anak-anak yang ketakutan tidak memiliki uang.
Mereka pun memilih pulang ke rumah.
Namun, A kemudian mendatangi rumah salah satu korban untuk menagih.
Saat itulah keluarga korban merekam kejadian dan menyebarkan videonya di media sosial.
Viral di Media Sosial, Warga Geram
Video “bocah SD dipalak oknum Satpol PP” dengan cepat menyebar luas.
Warga Kalijaya yang menonton merasa marah karena perilaku tersebut dianggap mencoreng nama baik aparat penegak aturan.
Warga Menuntut Penjelasan
Malam hari setelah kejadian, sejumlah warga mendatangi kantor Satpol PP Pangandaran.
Mereka ingin memastikan kebenaran status A sebagai anggota Satpol PP.
Meski pertemuan awal tidak mencapai kesepakatan, akhirnya kasus ini difasilitasi melalui musyawarah di desa dan kemudian dilanjutkan ke Polsek Banjarsari.
Mediasi dan Permintaan Maaf
Pada Senin, 29 September 2025, A diamankan di Polsek Banjarsari.
Esok harinya dilakukan mediasi antara A, pihak desa, dan keluarga korban.
Dalam pertemuan itu, A akhirnya mengakui kesalahan dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Kepala Satpol PP Pangandaran, Dedih Rakhmat, menyatakan bahwa meskipun masalah sudah selesai secara restorative justice, pihaknya tetap memproses pelanggaran kode etik yang dilakukan A.
“Jika terbukti bersalah, sanksinya bisa rendah, sedang, atau berat,” tegasnya.
Dampak Psikologis bagi Anak-anak
Kasus 4 bocah SD dipalak oknum Satpol PP bukan hanya sekadar insiden kecil.
Ada dampak psikologis yang cukup serius bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Trauma dan Ketakutan
Anak-anak bisa kehilangan rasa percaya diri ketika berhadapan dengan aparat.
Mereka bisa merasa takut untuk keluar rumah atau berkendara di jalan umum.
Ada risiko trauma jangka panjang, terutama bila tidak segera ditangani dengan bimbingan orang tua maupun konseling.
Hilangnya Rasa Percaya pada Aparat
Anak-anak diajarkan di sekolah untuk menghormati aparat penegak hukum.
Namun ketika justru menjadi korban, mereka bisa kehilangan rasa percaya.
Hal ini berbahaya bagi pembentukan karakter di masa depan.
Edukasi untuk Orang Tua dan Anak
Kasus ini seharusnya menjadi momentum penting untuk edukasi, baik bagi masyarakat maupun pihak berwenang.
Untuk Orang Tua
- Ajarkan anak agar tidak panik bila berhadapan dengan oknum yang tidak bertanggung jawab.
- Tanamkan pemahaman bahwa tidak semua aparat berperilaku buruk, sehingga anak tetap bisa menghormati aturan.
- Pastikan anak tidak mengendarai sepeda motor sebelum cukup umur dan memiliki SIM.
Untuk Anak
- Jangan mudah memberikan uang kepada orang asing, termasuk oknum aparat yang meminta dengan alasan tidak jelas.
- Segera hubungi orang tua atau orang dewasa terdekat bila mengalami pemalakan.
- Catat atau rekam kejadian (jika memungkinkan) agar bisa menjadi bukti.
Satpol PP dan Tantangan Integritas
Satpol PP sejatinya bertugas menegakkan Peraturan Daerah (Perda) dan menjaga ketertiban umum.
Namun, oknum yang menyalahgunakan wewenang justru merusak citra lembaga.
Kasus “Satpol PP minta uang rokok dari anak SD” menjadi pengingat penting bahwa pengawasan internal harus lebih ketat.
Menurut pengamat hukum, kasus seperti ini sering kali tidak terungkap jika tidak ada rekaman video atau laporan masyarakat.
Oleh karena itu, transparansi dan sistem pengawasan berbasis komunitas perlu diperkuat.
Jangan Diam Jika Jadi Korban
Kejadian di Ciamis ini menunjukkan pentingnya keberanian warga untuk bersuara.
Jika keluarga korban tidak merekam video, mungkin kasusnya tidak akan pernah terungkap.
Viral di media sosial menjadi bukti bahwa kekuatan masyarakat digital mampu mendorong aparat bertindak transparan.
Langkah Masyarakat Bila Mengalami Pemalakan
- Rekam kejadian sebagai bukti.
- Segera laporkan ke pihak desa atau kepolisian.
- Jangan menyelesaikan secara diam-diam karena berpotensi diulang kembali.
Kasus 4 bocah SD dipalak oknum Satpol PP harus menjadi pelajaran penting.
Anak-anak yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban ketidakadilan.
Untungnya, kasus ini dapat diselesaikan secara damai melalui mediasi, meski proses etik tetap berjalan di internal Satpol PP.
Namun, masyarakat tidak boleh lengah.
Edukasi kepada anak-anak, pengawasan terhadap aparat, dan keberanian untuk melaporkan pelanggaran adalah kunci agar peristiwa serupa tidak terulang.
Sebab, melindungi anak berarti melindungi masa depan bangsa.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bocah SD Ketakutan Dipalak Oknum Satpol PP Rokok untuk Ganti Rugi, Warga Ngamuk
* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
4 bocah SD dipalak Satpol PP
Satpol PP minta uang rokok
kasus Satpol PP Ciamis 2025
oknum Satpol PP Pangandaran
pemalakan anak SD oleh aparat
edukasi anak hadapi pemalakan
kronologi bocah SD dipalak
dampak psikologis anak korban pemalakan
restorative justice Satpol PP
berita viral Ciamis bocah dipalak
| Penjelasan Menkeu Purbaya Terbaru Soal Tukin PNS Kementerian ESDM Naik 100 Persen |
|
|---|
| CEK Selisih Tarif Resmi Listrik Terbaru November 2025 Lengkap Pelanggan PLN Subsidi dan Nonsubsidi |
|
|---|
| Resmi Berubah Cara Bayar Pajak Kendaraan Terbaru November 2025 Kini Tak Perlu ke Kantor Samsat Lagi |
|
|---|
| TURUN Rp 1 Juta! Biaya Haji 2026 Terbaru Lengkap Rincian Ongkos Per Jemaah Rp 88.409.365 |
|
|---|
| AMBRUK! Harga Emas dan Perak Besok 29 Oktober 2025, Saham Tambang Hasil Prediksi Perdagangan Dunia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/TEGA-4-Bocah-SD-Dipalak-Oknum-Satpol-PP-Minta-Uang-untuk-Beli-Rokok-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.