Berita Viral

Kakak Adik Dicabuli Ayah Kandung dan Paman hingga Hamil 2025

Kasus kakak adik dicabuli ayah kandung dan paman di Deli Serdang hingga hamil. Simak kronologi, dampak psikologis, dan edukasi pencegahannya.

YouTube Kompas TV
KAKAK ADIK DICABULI - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Kompas TV, Selasa 30 September 2025, memperlihatkan kasus kakak adik dicabuli ayah kandung dan paman di Deli Serdang hingga hamil. Simak kronologi, dampak psikologis, dan edukasi pencegahannya. 

Pelaku sempat mengancam korban agar tidak memberitahukan perbuatan keji ini kepada siapa pun.

Tersangka Ngatijan diduga kuat melakukan aksinya karena nafsu setelah ditinggal sang istri yang telah bercerai pada tahun 2017.

Ayah korban merupakan mantan residivis kasus narkoba.

Kedua korban disebutkan sudah tidak bersekolah lagi dan hidup terpisah dari masyarakat.

Menurut AKBP Bayu, kasus ini terbongkar ketika tetangga melihat bagian perut sang kakak yang berusia 16 tahun membesar.

Setelah ditanya, korban pun membuka aksi kejahatan yang dilakukan ayah dan pamannya.

Kemudian, keluarga melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Berkat informasi dari masyarakat setempat, ayah korban berhasil diamankan oleh perangkat lingkungan (Kepala Lingkungan/Kepling) saat sedang bekerja di tambak ikan.

Dampak Psikologis yang Dialami Korban Kekerasan Seksual

Kekerasan seksual, apalagi dilakukan oleh ayah kandung dan paman yang seharusnya menjadi pelindung, meninggalkan luka mendalam bagi anak.

Trauma ini sering tidak terlihat, tetapi bisa memengaruhi kehidupan korban dalam jangka panjang.

Beberapa dampak psikologis yang umum dialami:

1. Trauma Berkepanjangan

Korban bisa mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD). Gejalanya berupa mimpi buruk, rasa takut berlebihan, hingga mudah terpicu kenangan buruk dari kejadian yang dialami.

2. Hilangnya Rasa Aman

Rumah yang seharusnya menjadi tempat perlindungan justru menjadi sumber ketakutan. Korban bisa merasa dunia luar tidak lagi aman, termasuk sulit mempercayai orang lain.

3. Depresi dan Menarik Diri

Banyak korban kekerasan seksual mengalami depresi, perasaan bersalah, dan rendah diri. Tidak jarang, mereka memilih berhenti sekolah atau menghindari pergaulan sosial.

4. Masalah Identitas dan Hubungan Sosial

Pada usia remaja, korban seharusnya sedang membangun identitas diri. Kekerasan seksual dapat menghambat perkembangan psikologis ini, bahkan menimbulkan kesulitan dalam membangun hubungan sehat di masa depan.

5. Risiko Bunuh Diri

Beberapa penelitian menunjukkan, korban pelecehan seksual anak memiliki risiko lebih tinggi melakukan percobaan bunuh diri akibat tekanan mental yang mereka alami.

Edukasi Pencegahan Kekerasan Seksual Anak

Tragedi di Deli Serdang menjadi peringatan keras bahwa kekerasan seksual tidak hanya datang dari orang asing, tetapi juga bisa dari orang terdekat dalam keluarga.

Pencegahan harus dilakukan sejak dini dengan keterlibatan orang tua, sekolah, dan masyarakat.

1. Ajarkan Edukasi Seksual Usia Dini

Orang tua perlu mengenalkan anak tentang bagian tubuh pribadi, mana yang boleh disentuh dan mana yang tidak. Gunakan bahasa sederhana, tanpa menakut-nakuti, agar anak berani berkata “tidak” jika ada perlakuan yang tidak pantas.

2. Bangun Komunikasi Terbuka

Anak harus merasa aman untuk bercerita. Jangan mudah menghakimi atau memarahi ketika anak mengungkapkan pengalaman yang membuatnya tidak nyaman.

3. Perkuat Peran Sekolah dan Lingkungan

Guru, tetangga, dan masyarakat harus peka terhadap perubahan perilaku anak. Kasus ini terbongkar karena kepedulian tetangga, bukti bahwa pengawasan kolektif sangat penting.

4. Kenali Tanda-Tanda Anak Jadi Korban

Beberapa tanda yang bisa diwaspadai antara lain:

Perubahan emosi drastis (murung, cemas, mudah marah).

Penurunan prestasi sekolah atau enggan sekolah.

Perilaku seksual tidak sesuai usia.

Rasa takut berlebihan kepada orang tertentu.

5. Laporkan ke Aparat dan Lembaga Perlindungan Anak

Jika menemukan indikasi kekerasan seksual, segera laporkan ke Kepolisian, KPAI, atau lembaga perlindungan anak setempat. Ada juga layanan darurat Call Center 129 atau Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (08111-129-129).

6. Dukung Pemulihan Psikologis

Pendampingan psikologis sama pentingnya dengan proses hukum. Korban membutuhkan terapi trauma dan konseling agar bisa kembali menata masa depan.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Tragis, 2 Kakak Beradik Dicabuli Ayah dan Paman hingga Hamil di Deli Serdang, Ini Tampang Dua Pelaku dan KRONOLOGI 2 Remaja Kakak Beradik Jadi Budak Nafsu Ayah dan Paman di Sumut, Satu Korban Sedang Hamil

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved