Berita Viral

Susah Sinyal Internet, Murid SMP Ujian di Kuburan dari Balik Nisan dengan Bakar Kayu Usir Nyamuk

Susah sinyal internet bikin siswa SMP di Katingan ikuti ANBK di kuburan. Baca kisah lengkap perjuangan mereka, tantangan pendidikan, dan solusi.

Tangkapan layar video TikTok via Tribun Jatim
UJIAN DI KUBURAN - Viral sebuah video di aplikasi TikTok yang menampilkan siswa-siswi SMPN 8 Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di kuburan. Baca kisah lengkap perjuangan mereka, tantangan pendidikan, dan solusi ke depan. 

ANBK terdiri dari tiga instrumen utama:

  1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) → mengukur literasi membaca dan numerasi siswa.
  2. Survei Karakter (SK) → memotret nilai, sikap, dan kebiasaan belajar siswa.
  3. Survei Lingkungan Belajar → menilai kondisi sekolah, kualitas pengajaran, dan iklim belajar.

Berbeda dengan UN yang menilai prestasi individu, ANBK dirancang untuk memberikan gambaran mutu pendidikan secara menyeluruh. 

Tujuannya adalah memperbaiki sistem, bukan sekadar memberi angka pada murid.

Tantangan Pendidikan di Era Digital

Kasus SMPN 8 Katingan Tengah memberi pelajaran penting tentang kesenjangan digital di Indonesia. 

Di kota besar, ANBK mungkin hanya soal membuka laptop dan memastikan WiFi lancar. 

Namun di pedalaman, ujian bisa berarti berjalan jauh, mencari sinyal di kuburan, dan melawan gigitan nyamuk.

Beberapa Tantangan Nyata

  1. Akses internet terbatas: Infrastruktur jaringan belum menjangkau desa terpencil.
  2. Keterbatasan fasilitas: Laptop, listrik, dan akses digital masih minim.
  3. Kondisi geografis: Lokasi sekolah jauh dari pusat kota, sulit dijangkau layanan telekomunikasi.
  4. Kesehatan siswa: Mengikuti ujian di kuburan dengan asap kayu tentu berdampak pada kenyamanan bahkan kesehatan.

Harapan dan Solusi ke Depan

Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, tidak peduli apakah mereka tinggal di kota besar atau di pelosok hutan Kalimantan. 

Peristiwa ini seharusnya membuka mata banyak pihak bahwa pembangunan infrastruktur digital bukan lagi kebutuhan tambahan, melainkan kebutuhan dasar.

Beberapa Solusi yang Bisa Dipertimbangkan

  1. Optimalisasi StarLink → teknologi satelit seperti StarLink bisa menghadirkan internet di daerah tanpa menunggu pembangunan tower baru.
  2. Panel tenaga surya → menjadi solusi energi untuk daerah yang belum terjangkau listrik.
  3. Kebijakan afirmatif → pemerintah perlu memastikan distribusi fasilitas lebih adil ke sekolah-sekolah terpencil.
  4. Kolaborasi masyarakat → dukungan dari orang tua, komunitas, hingga swasta bisa mempercepat perbaikan akses pendidikan.

Suara dari Kuburan untuk Negeri

Kisah murid SMPN 8 Katingan Tengah yang mengerjakan ANBK di kuburan bukan sekadar berita viral. 

Ia adalah simbol perjuangan anak bangsa untuk tetap belajar meski dihadang keterbatasan. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved