Berita Viral

Pria Tipu Asuransi dengan 4 Kecelakaan Mobil, Polisi Bongkar Skema 2025

Kasus penipuan asuransi mobil di Thailand bongkar modus 4 kecelakaan berulang. Simak kisahnya dan pelajaran penting agar Anda tak jadi korban.

YouTube TribunJatim Official
KECELAKAAN MOBIL - Foto ilustrasi hasil olah YouTube TribunJatim Official, Jumat 29 Agustus 2025, memperlihatkan kecelekaan mobil. Kasus lain adanya penipuan asuransi mobil di Thailand bongkar modus 4 kecelakaan berulang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kasus penipuan asuransi mobil kembali mencuat di Thailand setelah seorang pria bernama Anucha (26) ditangkap karena diduga merekayasa kecelakaan mobil berulang untuk mengklaim ganti rugi. 

Dalam kurun waktu hanya tiga bulan, ia mengorbankan empat mobil yang baru saja diasuransikan agar tampak mengalami kecelakaan. 

Nilai klaim yang diajukan hampir menyentuh 1 juta baht, atau setara dengan Rp 501 juta.

Kisah ini bukan hanya tentang tindak kriminal, tetapi juga peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap celah-celah penipuan dalam industri keuangan. 

Polisi Thailand menegaskan bahwa modus ini tidak hanya merugikan perusahaan asuransi, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak luas bagi pemegang polis yang jujur.

Penangkapan Anucha dilakukan oleh Divisi Penanggulangan Kejahatan Ekonomi (Economic Crime Division/ECD) di rumahnya, Distrik Ban Pong, Provinsi Ratchaburi, pada Minggu 24 Agustus 2025. 

“Kasus ini menjadi alarm keras bahwa penipuan asuransi mobil semakin beragam cara dan pola yang digunakan,” ujar salah satu pejabat ECD.

Mengapa kasus ini penting? 

Karena penipuan seperti ini bisa memengaruhi kepercayaan publik terhadap industri asuransi, memicu premi yang lebih mahal, hingga merugikan masyarakat umum yang selama ini disiplin membayar polis.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Skema Penipuan Asuransi Mobil yang Tersusun Rapi

Polisi menjelaskan bahwa Anucha membeli empat mobil secara terpisah melalui sistem sewa beli, lalu mengasuransikannya ke empat perusahaan berbeda. 

Hanya dalam rentang waktu September–November 2023, keempat mobil itu "kebetulan" mengalami kecelakaan serupa: mobil dikendarai ke jalur sepi lalu terjun ke kanal.

“Beberapa perusahaan asuransi yang tidak menyadari pola tersebut telah membayar klaim lebih dari 900.000 baht (sekitar Rp 451 juta),” ungkap pejabat ECD.

Namun kejanggalan mulai terlihat ketika klaim terus berulang dengan pola yang hampir sama. 

Salah satu perusahaan akhirnya menunda pencairan dana dan melaporkannya kepada kepolisian. 

Dari situlah rangkaian penyelidikan dimulai.

Modus Penipuan: Dari Sewa Beli Hingga Pengalihan Dana

Hasil penyidikan menunjukkan Anucha hanya membayar cicilan pertama mobil, lalu segera memanfaatkannya untuk "kecelakaan" terencana. 

Mobil-mobil tersebut diarahkan ke lokasi terpencil di sepanjang kanal irigasi di Provinsi Nakhon Pathom, Ratchaburi, dan Kanchanaburi.

Pola yang Terungkap:

  1. Pembelian mobil baru dengan cicilan awal.
  2. Asuransi segera diaktifkan di perusahaan berbeda.
  3. Kecelakaan berulang di kanal terpencil dengan alasan kehilangan kendali.
  4. Dana klaim cair lalu dialirkan ke rekening keluarga atau ditarik tunai.
  5. Dalam satu kasus, seorang anggota kelompok bahkan tercatat terlibat dalam dua kecelakaan berdekatan. 

Ini semakin menguatkan dugaan bahwa penipuan dilakukan secara sistematis.

Pembelaan Tersangka dan Fakta Penyidikan

Dalam pemeriksaan awal, Anucha mengakui telah membeli dan mengasuransikan mobil-mobil tersebut. 

Namun ia berdalih sudah menjualnya ke orang lain, sehingga tidak tahu-menahu soal kecelakaan.

“Saya baru mengetahui terjadi kecelakaan setelah menerima uang klaim asuransi,” katanya kepada penyidik. 

Uang tersebut, lanjutnya, digunakan untuk keperluan pribadi.

Meski begitu, polisi tidak sepenuhnya percaya dengan pengakuan ini. 

Aliran dana yang melibatkan rekening keluarga, serta bukti penolakan Anucha ketika diminta menunjukkan kondisi mobil, menjadi indikasi kuat adanya rekayasa.

Dampak Penipuan Asuransi Mobil bagi Publik

Kasus ini tidak hanya soal seorang pria yang berusaha memperkaya diri lewat jalur cepat. 

Lebih dari itu, skema penipuan asuransi mobil seperti ini memiliki dampak yang merembet ke banyak pihak.

1. Premi Asuransi Bisa Naik

Setiap klaim palsu yang lolos membuat perusahaan asuransi menanggung kerugian. 

Beban ini pada akhirnya bisa dialihkan kepada pemegang polis melalui kenaikan premi.

2. Kepercayaan Publik Terkikis

Industri asuransi hidup dari kepercayaan. 

Jika kasus penipuan terus meningkat, masyarakat bisa ragu membeli polis asuransi yang sejatinya berfungsi sebagai perlindungan finansial.

3. Risiko Hukum Serius

Bagi pelaku, ancaman hukum bukan main-main. 

Di banyak negara, termasuk Thailand dan Indonesia, penipuan asuransi masuk kategori tindak pidana dengan ancaman penjara bertahun-tahun.

Cara Masyarakat Menghindari Celah Penipuan Asuransi

Belajar dari kasus Anucha, ada sejumlah hal yang perlu dipahami oleh pemegang polis maupun calon nasabah agar tidak terjebak dalam modus serupa atau bahkan tanpa sadar terlibat.

Pahami Proses Klaim

Pastikan Anda mengetahui syarat, dokumen, dan tahapan klaim. 

Klaim yang wajar biasanya membutuhkan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pengecekan fisik kendaraan.

Laporkan Kejanggalan

Jika Anda bekerja di industri asuransi dan menemukan pola mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwenang. 

Peran whistleblower bisa menyelamatkan banyak kerugian.

Bijak dalam Memilih Produk

Pilih perusahaan asuransi yang memiliki sistem verifikasi kuat dan tidak mudah meloloskan klaim mencurigakan.

Nilai Moral di Balik Kasus

Kisah Anucha adalah potret tentang godaan jalan pintas untuk meraih keuntungan. 

Alih-alih bekerja keras, ia memilih memanipulasi sistem yang seharusnya melindungi banyak orang. 

Sayangnya, tindakan seperti ini bukan hanya soal uang, melainkan juga soal keadilan dan etika.

Sebagai masyarakat, kita perlu belajar bahwa penipuan asuransi mobil bukan sekadar kejahatan finansial, tetapi juga kejahatan sosial. 

Ia merugikan jutaan pemegang polis yang membayar dengan jujur.

Polisi Thailand masih menelusuri aliran dana dan kemungkinan keterlibatan pihak lain. 

Namun kasus ini sudah memberi pelajaran penting: sistem keuangan dan asuransi bisa saja dilumpuhkan oleh segelintir orang yang mencari keuntungan instan.

Dengan memahami modus operandi dan dampaknya, publik diharapkan lebih waspada. 

Bagi perusahaan, penguatan sistem verifikasi klaim menjadi keharusan. 

Sementara bagi masyarakat luas, kasus ini bisa menjadi pengingat bahwa kejujuran adalah investasi jangka panjang yang jauh lebih bernilai daripada keuntungan singkat dari tindak kriminal.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pria Tipu Asuransi dengan 4 Kali Kecelakaan Mobil, Nyaris Raup Rp 1 M

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved