Kolaborasi Ritel dan UMKM di HRN 2025, Rhenald Kasali: Era Quantum, Berhadapan dengan Uncertainty
Prof Rhenald juga menyinggung “Paradox Ekonomi Indonesia”, di mana terjadi ketidakseimbangan antara kemampuan membeli dan keinginan membeli.
Ringkasan Berita:
- Prof. Rhenald Kasali menjelaskan dunia kini memasuki Era Quantum, di mana hal-hal kecil dapat berdampak besar. Ia menekankan pentingnya kesiapan menghadapi tantangan baru seperti AI dan kompetisi global yang makin kompleks.
- Para pelaku UMKM diingatkan untuk cepat beradaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen dan kemajuan teknologi agar tetap relevan. Rhenald menyoroti pentingnya personal branding dan strategi digital untuk memenangkan persaingan di era baru ini.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dunia terus berubah dengan cepat seiring perkembangan teknologi dan perilaku masyarakat yang semakin dinamis.
Masyarakat kini hidup dalam proses yang serba cepat, di tengah kemajuan teknologi yang menawarkan berbagai solusi, sekaligus menimbulkan tantangan baru yang perlu dicermati.
“Kita hidup dalam Era Quantum, dimana partikel-partikel kecil, hal-hal kecil itu bisa menimbulkan efek yang sangat besar,” ujar Founder Rumah Perubahan, Prof Rhenald Kasali, saat menjadi narasumber dalam Puncak perayaan Hari Ritel Nasional (HRN) 2025 yang diinisiasi oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa 11 November 2025.
Di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari pelaku UMKM hingga masyarakat umum, Guru Besar FEB Universitas Indonesia ini juga menjelaskan konsep era Quantum dan Post Quantum yang menurutnya akan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern.
Baca juga: Fokus Pengembangan Bisnis Ritel, BSI Region IX Kalimantan Catatkan Kinerja Positif
Ia menilai, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang kini digunakan di berbagai lini kehidupan juga telah mengadopsi prinsip-prinsip quantum.
“Hari ini dunia menghadapi cara-cara baru. Siapkan diri menghadapi new competition, hybrid & omnichannel, AI, attention economy, ekosistem industri, sumber dan pasar global, mikro-nano influencer, riding the wave, serta personal branding,” papar Rhenald.
Ia menegaskan, di tengah perubahan tersebut, pelaku usaha terutama UMKM harus mampu beradaptasi dengan cepat agar tetap relevan dan kompetitif.
Menurutnya, memahami arah perkembangan teknologi dan perilaku konsumen merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi era baru ini.
Prof Rhenald juga menyinggung “Paradox Ekonomi Indonesia”, di mana terjadi ketidakseimbangan antara kemampuan membeli (ability to buy) dan keinginan membeli (willingness to buy).
“Kalau dibilang daya beli turun, tapi keinginan membeli kita justru naik. Jadi, inilah paradox ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kesadaran perubahan saat ini telah bertransformasi cepat, dari era ekonomi besar menuju era digital dan kini memasuki era quantum, di mana kekuatan besar justru muncul dari gerakan kecil yang berdampak luas.
Selain Prof Rhenald Kasali, paparan juga disampaikan oleh Wiwy Sasongko, Executive Director NielsenIQ Indonesia. Ia mengulas perkembangan ritel dan perilaku konsumen sepanjang 2025 hingga proyeksi 2026.
Menurut Wiwy, pelaku ritel tengah menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya penurunan daya beli masyarakat yang berdampak pada tingkat konsumsi dan penjualan.
“Kelas menengah ke bawah saat ini mengalami hambatan dalam spending. Penurunan inilah yang membuat pertumbuhan ritel tahun ini tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengeluaran terbesar masyarakat Indonesia saat ini masih difokuskan pada kebutuhan dasar seperti sembako dan Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
hari ritel nasional 2025
Rhenald kasali
Era Quantum
Aprindo
UMKM Indonesia
Perkembangan Ritel 2025
Kecerdasan Buatan AI
ekonomi digital
Daya Beli Masyarakat
Transformasi Bisnis
| Kebijakan Menkeu Purbaya Guyur Rp 200 triliun ke Bank BUMN Disorot, Ini Potensi Sisi Buruknya |
|
|---|
| 77 Persen UMKM Belum Punya Laporan Keuangan Rapi, Aprindo Tekankan Literasi Keuangan dan Digital |
|
|---|
| Terpilih Pimpin Aprindo, Solihin Komit Tingkatkan Peran Ritel di Perekonomian Nasional Majukan UMKM |
|
|---|
| Gandeng Pelaku UMKM di Lapangan Tarakan, Diskominfo dan PT Telkom Wujudkan Transformasi Digital |
|
|---|
| Peran Pengusaha Perempuan di Era Digita Jadi Tema Rakercab IWAPI Kubu Raya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Alfamart-13435.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.