Doa Agar Lancar Menghadapi Ulangan Semester 1, Ujian Sekolah UTS/PTS/UAS

Ringkasan Berita:

• Persiapan Ujian Peserta didik dianjurkan belajar dan berdoa agar diberikan kemudahan dan berkah saat mengerjakan ujian.
• Doa Masuk Ruang Ujian, memohon kepada Allah agar hal sulit menjadi mudah dan diberikan kelancaran saat menghadapi soal.
• Doa Saat Mengerjakan Soal, Membaca doa agar urusan dimudahkan, dibantu dalam menjawab soal, dan perkataan dapat dipahami dengan baik (QS. Thoha: 25-28).

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Doa menghadapi ulangan umum sekolah semester 1.

Peserta didik dapat melakukan persiapan dengan belajar serta berdoa agar seluruh persiapan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.

Mendapatkan kemudahan dalam mengerjakan soal-soal ulangan umum sebagai ujian di akhir semester sekolah.

Untuk memulai hal baik pada pelaksanaan ulangan umum maka dianjurkan untuk berdoa dalam menghadapi ujian sekolah.

Mulai dari masuk ruang ujian hingga menghadapi lembar ujian sekolah.

Doa ini meminta kepada Allah supaya dapat memberikan keberkahan dan ridho dari Allah.

Seluruh kegiatan yang dikerjakan bisa bermanfaat dan membawa berkah.

Baca juga: CONTOH Teks Doa Upacara Hari Pahlawan 2025 Tanggal 10 November 2025 Versi Kemendikdasmen

Doa-doa Hadapi Ulangan Umum Semester 1

Doa Masuk Ruang Ujian

اَللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

Allaahumma laa sahla illaa maa ja’altahu sahlan wa anta taj’alul hazna idzaa syi’ta sahlan.

“Ya Allah! Tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya.” (Shahih Ibnu Hibban no. 2427; Syaikh ‘Abdul Qadir Al Arna’uth menyatakan shahih dalam Takhrij Al Adzkar hal. 106).

Doa Hadapi Lembaran Soal Ujian

Doa ini dibaca ketika hendak mengerjakan lembaran soal yang sudah didapatkan dari guru atau pengawas.

رَبِّ يَسِّرْ وَأَعِنْ وَلَا تُعَسِّرْ

Rabbi yassir wa a‘in wa la tu‘assir

Artinya, “Wahai Tuhanku, mudahkanlah. Bantulah [aku]. Jangan Kaupersulit,” (Lihat Imam An-Nawawi, awal Raudhatut Thalibin, Darul Fikr).

Versi lengkap