Berita Viral

FAKTA Dua Kecelakaan Maut Kereta Api Terjadi di Prambanan, 4 Orang Tewas dan 6 Luka-Luka Ada Balita

Peristiwa itu melibatkan Kereta Api (KA) Lodaya dan KA Bangunkarta di jalur antara Stasiun Brambanan dan Stasiun Maguwo.

Editor: Dhita Mutiasari
Kolase / Kompas.com
KECELAKAAN KERETA PRAMBANAN - Petugas saat menutup mobil yang tertabrak kereta api di palang pintu Prambanan, Sleman dan Tangkapan layar video detik-detik KA Bangunkarta menabrak mobil dan motor di Prambanan, Selasa (4/11/2025).  Dua Insiden kecelakaan maut kereta api di Prambanan terjadi pada Selasa, 4 November 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Dua Insiden kecelakaan maut kereta api di Prambanan terjadi pada Selasa, 4 November 2025.

Insiden kecelakaan yang melibatkan kereta api terjadi di Prambanan yang merupakan wilayah perbatasan Klaten, Jawa Tengah dan Sleman, Yogyakarta hari ini.

Peristiwa itu melibatkan Kereta Api (KA) Lodaya dan KA Bangunkarta di jalur antara Stasiun Brambanan dan Stasiun Maguwo.

Dua insiden ini sama-sama terjadi di antara Stasiun Brambanan-Maguwo. 

Stasiun Brambanan berlokasi di Prambanan, Klaten, Jateng. Sedangkan Stasiun Maguwo terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Empat orang dilaporkan meninggal dunia dalam dua insiden tersebut. 

KECELAKAAN MAUT Toyota Rush Jalan Sanggau-Sekadau Tewaskan Pelajar, FA Sopir Mobil Berusia 17 Tahun

Kecelakaan pertama terjadi sekitar pukul 07.55 WIB saat KA Lodaya menemper seorang pejalan kaki di jalur nonperlintasan. 

Kemudian sekitar pukul 10.35 WIB, KA Bangunkarta menemper sepeda motor dan mobil di perlintasan resmi.

“Beda lokasi, KA Lodaya di petak jalan bukan perlintasan. Kalau KA Bangunkarta di perlintasan. Hanya keduanya sama-sama di antara Stasiun Brambanan–Maguwo,” ujar Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragi.

Adapun 4 orang yang dilaporkan meninggal dunia diantaranya satu korban berasal dari kecelakaan KA Lodaya, sedangkan tiga korban lainnya dari kecelakaan KA Bangunkarta

Seluruh korban merupakan penemper, bukan penumpang atau awak kereta.

“Seluruh awak dan penumpang KA 77 Lodaya dalam kondisi selamat dan aman,” ujar Feni.

“Seluruh awak dan penumpang KA 161 Bangunkarta dalam kondisi selamat dan aman,” tambahnya.

KA Lodaya sempat berhenti untuk pemeriksaan rangkaian dan kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 08.02 WIB. KA Bangunkarta juga sudah melanjutkan perjalanan setelah proses evakuasi selesai.

KAI Daop 6 Yogyakarta menyampaikan permintaan maaf kepada penumpang atas gangguan perjalanan yang terjadi.

“KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan kejadian ini dan diharapkan tidak terjadi di kemudian hari,” kata Feni.

Baca juga: Pelajar Tewas Kecelakaan di Jalan Sekadau - Sanggau, Imbau Pengendara Waspada Saat Mendahului

Ia mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar jalur rel serta mematuhi rambu dan aturan di perlintasan sebidang.
“Keselamatan bersama merupakan tanggung jawab bersama. Karena itu kami imbau masyarakat agar melintas hanya di perlintasan resmi saja,” ujarnya.

Berikut adalah rangkuman fakta insiden kecelakaan maut kereta api di Prambanan:

Kronologi 2 Insiden Kecelakaan Maut Kereta Api di Prambanan

Kronologi Kecelakaan KA 77 Lodaya

Pada pukul 07.55 WIB, KA 77 Lodaya relasi Solo Balapan-Bandung tertemper orang di kilometer 151+9 petak jalan Brambanan-Maguwo.

Insiden ini dikabarkan menewaskan US (54), perempuan warga Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.

Korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Kalasan dan kasus ini ditangani oleh Polsek Prambanan.

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih mengatakan seluruh awak dan penumpang KA 77 Lodaya dalam kondisi selamat dan aman.

KA Lodaya sempat berhenti untuk dilakukan pengecekan rangkaian dan pada dan melanjutkan perjalanan.

“KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan kejadian ini dan diharapkan tidak terjadi di kemudian hari."

Kronologi Kecelakaan KA 161 Bangunkarta

Kecelakaan maut antara kereta api, satu mobil, dan dua sepeda motor terjadi di perlintasan Prambanan, Kabupaten Sleman, Selasa 4 November 2025

Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.43 WIB ketika KA 161 Bangunkarta yang melintas tertemper satu mobil dan dua sepeda motor.

Insiden itu menewaskan tiga pengendara motor, sementara tiga penumpang mobil masih dirawat di rumah sakit.

Tiga orang tewas dalam kecelakaan KA Bangunkarta tepatnya di perlintasan kereta api JPL 320, Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Sleman ini.

Selain korban tewas, sementara empat penumpang mobil sepasang suami istri dan dua balita mengalami luka-luka.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB itu diduga terjadi karena palang pintu tidak menutup.

Sejumlah saksi menyebut sirine juga tidak terdengar saat kereta melintas.

Kapolsek Prambanan Kompol Dede Setiyarto menjelaskan kecelakaan melibatkan satu mobil dan dua sepeda motor.

“Tadi sekitar pukul 10 telah terjadi laka kereta api yang mana korbannya adalah satu unit mobil dan dua unit sepeda motor,” ujar Dede di lokasi kejadian.

Tiga korban tewas merupakan pengendara sepeda motor, termasuk satu motor yang berboncengan.

“Yang meninggal dunia ada tiga orang. Semuanya adalah pengendara motor. Ada dua unit motor, yang satu (unit sepeda motor) boncengan,” ungkapnya.

Ketiga jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY.

Sementara empat penumpang dalam mobil mengalami luka-luka. Mereka adalah satu keluarga terdiri dari suami, istri, dan dua balita.

“Pengendara mobil merah masih dirawat di rumah sakit. Isinya di mobil tersebut ada empat orang, suami istri dan dua balita,” kata Dede.

“Yang suami istri dirawat di Bhayangkara dan yang balita dirawat di rumah sakit Islam PDHI,” imbuhnya.

Kesaksian Detik-detik Terjadinya Kecelakaan

Salah satu saksi di lokasi, Zidan (20), menceritakan detik-detik kejadian sejak sesaat sebelum tabrakan terjadi KA 161 Bangunkarta

Awalnya, lalu lintas di perlintasan kereta api JPL 320, Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Sleman, berjalan ramai namun teratur.

Kendaraan dari dua arah yang melintas di perlintasan sebidang itu bisa melalui rel tanpa hambatan.

Namun, sekitar pukul 10.43 WIB, Zidan yang bekerja di toko dekat lokasi, mendengar suara klakson panjang kereta dari arah timur.

Beberapa detik kemudian, palang perlintasan baru berbunyi, dengan jeda yang menurutnya tidak biasa.

Zidan bergegas keluar dari tokonya dan melihat sebuah mobil serta dua sepeda motor tertabrak kereta yang melaju kencang.

Menurut pengamatannya, mobil dan motor Scoopy datang dari arah utara, sementara motor Vario dari arah selatan.

Ketiganya hendak menyeberang rel saat kereta datang.

Diduga, palang perlintasan terlambat turun karena truk yang lebih dulu melintas sehingga kendaraan di belakangnya tidak sempat menghindar.

Benturan keras terdengar dan mengagetkan warga yang berada di area sekitar.

Korban Meninggal dan Luka-luka, Ada Ibu dan Balita

Kecelakaan KA 77 Lodaya

  • US (54), perempuan warga Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.

Kecelakaan KA 161 Bangunkarta

Korban meninggal dalam insiden ini merupakan pengendara sepeda motor, salah satunya sedang berboncengan saat kejadian tabrakan berlangsung. Ketiga korban yakni:

  • G, Laki-laki, warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
  • S, Laki-laki, warga Kota Yogyakarta
  • K,  Perempuan warga Kota Yogyakarta

“Yang meninggal dunia ada tiga orang, semuanya pengendara motor. Dua unit motor, yang satu boncengan, satu mengendari motor sendiri,” ujar Kapolsek Prambanan, Kompol Dede Setiyarto.

Korban Luka-luka (6 Orang)

Sementara itu, empat korban luka merupakan satu keluarga yang berada di dalam mobil merah, terdiri dari suami istri dan dua anak, yakni:

  • OE (L), warga Semarang, Jawa Tengah – pengemudi mobil
  • NS (P), warga Semarang, Jawa Tengah
  • KM (P), 2 tahun, warga Semarang, Jawa Tengah
  • MA (L), 2 bulan, warga Semarang, Jawa Tengah

“Korban yang di mobil itu dirawat di rumah sakit. Yang suami istri dirawat di RS Bhayangkara, sedangkan yang balita dirawat di Rumah Sakit Islam PDHI,” ujar Dede.

Dua korban luka lainnya adalah pejalan kaki, yakni ibu dan anak balitanya yang berada tak jauh dari perlintasan sebidang. Keduanya yakni:

SA (L), warga Brebes, Jawa Tengah
EA (P), 1 tahun 7 bulan, warga Brebes, Jawa Tengah
Saksi Sebut Palang Pintu Tak Menutup
Salah satu saksi bernama Yesi menceritakan, awalnya mendengar suara kereta api melintas dari timur ke barat.

Jauh sebelum mendekati palang pintu, kereta api sudah membunyikan klakson cukup lama.

"Dari arah timur itu kereta sudah klakson terus," ungkapnya.

Namun Yesi melihat palang pintu kereta api sisi utara tidak menutup. Selain itu juga tidak terdengar suara sirine palang pintu kereta api.

"Saya lihatnya yang palang pintu sisi utara tidak menutup, masih terbuka. Suara palang pintu yang biasanya itu juga tidak terdengar," ucapnya.

Menurut Yesi, kendaraan-kendaraan saat itu masih tetap lalu lalang melintas. Hingga kemudian ada mobil dan sepeda motor yang tertabrak kereta api.

"Dari arah utara itu ada mobil merah, belakangnya ada sepeda motor. Ya langsung nabrak begitu saja," urainya.

Yesi juga melihat petugas palang pintu saat itu berada di dalam pos.

"Petugasnya ada. Saya lihat itu petugasnya di ruangan kayak gebrok meja gitu," ungkapnya.

KAI Minta Maaf

Atas insiden kecelakaan ini, KAI menyampaikan permintaaan maaf dan menyatakan akan menanggung pengobatan korban.

“KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan dan berbelasungkawa atas kejadian ini. Kami akan mendampingi dan mendukung setiap proses yang dibutuhkan,” ujar Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih.

KAI menyatakan masih menyelidiki penyebab kecelakaan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Empat Tewas dalam Dua Kecelakaan Kereta di Yogyakarta

Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved