Berita Viral

Alasan Dibalik Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas hingga Ratusan Ribu Orang Ikut Tanda Tangan

Terungkap alasan dibalik munculnya petisi tolak pemecatan Kompol Cosmas Kaju Gae hingga 174 ribu orang tanda tangan.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Ist/Tangkapan layar
KOMPOL COSMAS - Komandan Batalyon (Danyon) Resimen IV Korps Brimob (Korbrimob) Polri, Kompol Cosmas Kaju Gae menangis usia dijatuhi hukuman Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH) pada Rabu 3 September 2025 malam. Terungkap alasan dibalik munculnya petisi tolak pemecatan Kompol Cosmas Kaju Gae hingga 174 ribu orang tanda tangan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Terungkap alasan dibalik munculnya petisi tolak pemecatan Kompol Cosmas Kaju Gae hingga 174 ribu orang tanda tangan.

Petisi penolakan terhadap pemecatan Kompol Cosmas Kaju Gae ramai diperbincangkan publik.

Petisi yang diunggah di platform change.org itu dibuat pada Rabu 3 September 2025 dan ditujukan kepada Kapolri, Komisi Kode Etik dan Profesi (KKEP) Polri, serta pimpinan DPR RI.

Hingga Jumat 5 September 2025) pukul 14.38 WIB, petisi tersebut sudah ditandatangani lebih dari 174.000 orang.

Lonjakan dukungan ini menimbulkan pertanyaan besar, mengapa muncul petisi untuk menolak pemecatan Kompol Cosmas yang terlibat dalam insiden pengemudi ojol, Affan Kurniawan, tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob dalam demo 28 Agustus 2025 lalu?

Kabar Terkini 7 Anggota Brimob Pelindas Ojol Affan Kurniawan hingga Rumor Pelaku Palsu

Kronologi Kasus Kompol Cosmas

Kompol Cosmas Kaju Gae, yang menjabat Komandan Batalyon (Danyon) Brimob, dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) oleh KKEP Polri pada Rabu 3 September 2025.

Ia dianggap tidak profesional dalam penanganan unjuk rasa di Jakarta, Kamis 28 Agustus 2025, yang berujung pada tewasnya Affan Kurniawan setelah dilindas rantis.

Saat peristiwa itu, Cosmas duduk di kursi penumpang depan, tepat di sebelah sopir rantis. Keputusan pemecatan langsung memicu reaksi publik, khususnya masyarakat di daerah asalnya, Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Alasan Munculnya Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas Petisi yang menolak pemecatan Cosmas diinisiasi oleh Mercy Jasinta, seorang pendidik asal Bajawa, NTT.

Mercy mengaku terpanggil untuk menyuarakan aspirasi karena menilai putusan KKEP terlalu berat.

“Petisi itu lahir dari keprihatinan saya sebagai masyarakat atas keputusan yang dianggap tidak adil terhadap salah satu aparat yang selama ini dinilai berdedikasi dalam menjalankan tugas,” ujar Mercy, dikutip Jumat 5 September 2025.

Menurut narasi dalam petisi, Cosmas adalah putra daerah yang sejak muda mendedikasikan hidupnya bagi bangsa.

Ia dianggap sosok yang berani, bertanggung jawab, bahkan pernah berada di garda terdepan dalam demonstrasi besar di Jakarta untuk melindungi banyak orang, termasuk pejabat negara.

Cosmas Dianggap “Pahlawan Daerah”

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved