Tercover BPJS, RSUD dr Soedarso Lakukan Tindakan Radiologi Intervensi dan DSA Pertama di Kalbar

"Selama ini pasien-pasien dengan kasus intervensi radiologi harus dirujuk keluar daerah. Sekarang masyarakat Kalbar bisa mendapatkan

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
FOTO BERSAMA - Foto Direktur RSUD dr Soedarso bersama Tim dari Perhimpunan Sub Spesialis Radiologi Intervensi Indonesia (PSRII) yang akab bekerjasama dalam program proctorship, sebelum melakukan tindakan radiologi intervensi onkologi dan Digital Subtraction Angiography (DSA) di RSUD dr Soedarso. 
Ringkasan Berita:
  • Tindakan perdana dimulai Jumat 21 November 2025 malam, dengan menangani empat pasien dengan berbagai kasus kompleks. Prosedur dilakukan oleh dr John Kurniawan SpRad FICCR-RI, dokter RSUD dr Soedarso, bersama tim PSRII.
  • Yang menggembirakan, seluruh layanan ini dijamin BPJS, membuat masyarakat Kalbar tak perlu lagi dirujuk ke luar daerah.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso terus meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Kalimantan Barat

Berbagai alat medis canggih dihadirkan. Kali ini  rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kalbar itu resmi melakukan tindakan radiologi intervensi onkologi dan Digital Subtraction Angiography (DSA) pertama di Kalbar.

Langkah ini dilakukan melalui program proctorship bekerja sama dengan Perhimpunan Sub Spesialis Radiologi Intervensi Indonesia (PSRII). 

Tindakan perdana dimulai Jumat 21 November 2025 malam, dengan menangani empat pasien dengan berbagai kasus kompleks. Prosedur dilakukan oleh dr John Kurniawan SpRad FICCR-RI, dokter RSUD dr Soedarso, bersama tim PSRII.

Yang menggembirakan, seluruh layanan ini dijamin BPJS, membuat masyarakat Kalbar tak perlu lagi dirujuk ke luar daerah.

Direktur RSUD dr Soedarso, dr Hary Agung Tjahyadi, menegaskan bahwa layanan ini merupakan kabar baik bagi masyarakat Kalbar yang selama ini harus dirujuk ke Jakarta atau kota besar lain untuk tindakan serupa.

"Selama ini pasien-pasien dengan kasus intervensi radiologi harus dirujuk keluar daerah. Sekarang masyarakat Kalbar bisa mendapatkan layanan ini di wilayah sendiri, dan seluruhnya dijamin BPJS,” jelasnya.

Ketua DPD PP-PAUD Kalbar Tekankan Penguatan Organisasi dan Kompetensi Pendidik PAUD

Ia menambahkan bahwa layanan radiologi intervensi mencakup tindakan pada pembuluh darah otak, tumor vaskular, hingga kasus lain yang membutuhkan penanganan minimal invasif.

Perwakilan PSRII, Dr. dr. Ernaldi Kapusin, Sp.Rad(K)RI, menyebut RSUD dr Soedarso memiliki fasilitas yang cukup lengkap untuk prosedur kompleks.

Menurutnya, radiologi intervensi merupakan teknik operasi tanpa sayatan besar (endovascular surgery) yang dilakukan dengan masuk melalui pembuluh darah di paha, lengan, atau pergelangan tangan disesuaikan dengan jenis kasus.

"Ini bisa untuk banyak penyakit yakni stroke, tumor, kasus lutut, prostat, bahkan obesitas,” ungkapnya.

Tindakan ini dinilai lebih aman, minim komplikasi, dan waktu pemulihannya jauh lebih cepat dibanding operasi terbuka.

Dokter RSUD dr Soedarso, dr John Kurniawan SpRad FICCR-RI, menjelaskan bahwa pada tahap proctorship ini terdapat empat kasus yang ditangani.

Dua di antaranya adalah tumor dengan risiko perdarahan tinggi. Pada salah satu kasus, tumor bahkan telah menjalar hingga ke kepala.

Untuk kasus tersebut, tim melakukan Transarterial Chemoembolization (TACE), yakni teknik menyumbat pembuluh darah menuju tumor dan sekaligus memberikan obat kemo agar sel tumor melemah sebelum operasi.

"Tujuannya menurunkan tingkat keganasan, mengecilkan tumor, dan membuat operasi menjadi lebih aman,” jelasnya.

Kasus lain adalah pembesaran prostat pada pasien lanjut usia. Selama ini, tindakan prostat umumnya melalui operasi terbuka atau teknik TURP. 

Namun radiologi intervensi menawarkan pilihan lain yang lebih minim risiko, yaitu prostate artery embolization.

Dengan menyumbat pembuluh darah yang memberi makan ke prostat, ukuran prostat akan mengecil dan pasien bisa kembali buang air kecil dengan normal.

dr John juga menegaskan bahwa TACE adalah prosedur standar internasional untuk tumor hati stadium dua menurut klasifikasi BCLC meski belum banyak dikenal di berbagai rumah sakit daerah.

Kelebihan radiologi intervensi sangat jelas yakni tanpa sayatan besar, hanya melalui lubang kecil kurang dari 2 mm, dan pasien bisa pulang keesokan harinya.

Dengan keberhasilan tindakan perdana ini, RSUD dr Soedarso resmi menjadi salah satu pusat layanan radiologi intervensi di Indonesia bagian barat, dan yang pertama di Kalimantan Barat.

Ke depan, layanan ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi banyak kasus kompleks seperti perdarahan akut, tumor berdarah, tumor hati, stroke, hingga berbagai kasus pembuluh darah yang selama ini harus dirujuk ke luar daerah.

Langkah ini juga menjadi bukti bahwa RSUD dr Soedarso terus memperkuat diri sebagai rumah sakit rujukan utama dengan layanan modern, cepat, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Kalbar. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved