Nomor WhatsApp Wakil Wali Kota Pontianak Diretas, Modus Pinjam Uang Rp 10 Juta

belum ada laporan warga yang mengalami kerugian, namun sudah ratusan orang yang menghubunginya untuk memastikan kebenaran pesan tersebut.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRI PANDITO WIBOWO
NOMOR DIRETAS - Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan saat diwawancarai terkait pasca peretasan nomor WhatsApp milinya, di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Pontianak, Selasa, 21 Oktober 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai pesan penipuan yang mengatasnamakan dirinya melalui aplikasi WhatsApp

Hal ini setelah nomor pribadi miliknya diretas oleh pihak tidak bertanggung jawab.

“Awalnya saya diberitahu oleh ajudan bahwa HP saya diretas. Sebelumnya saya sempat menerima pesan WhatsApp dari nomor yang mengatasnamakan Pak Sutarmidji, mantan Gubernur Kalbar,” ungkap Bahasan kepada TribunPontianak.co.id, Selasa, 21 Oktober 2025.

Karena nomor tersebut milik Sutarmidji, Bahasan sempat membuka undangan yang dikirim. Namun belakangan diketahui, nomor mantan gubernur itu juga telah diretas.

“Ternyata nomor beliau juga kena hacker, dan dampaknya berimbas ke nomor WhatsApp saya. Akibatnya, hari ini nomor saya juga diretas,” jelasnya.

Bahasan menyadari adanya peretasan sekitar pukul 10.00 WIB. Ia segera menginformasikan kejadian itu kepada rekan-rekan terdekat dan masyarakat melalui berbagai grup WhatsApp agar tidak menjadi korban penipuan.

“Nomor saya digunakan untuk mengirim pesan dengan modus meminjam uang Rp10 juta dan dijanjikan akan dikembalikan malam harinya. Itu bukan saya. Saya tegaskan itu ulah hacker yang mencoba menipu masyarakat,” tegasnya.

Sejauh ini, belum ada laporan warga yang mengalami kerugian, namun sudah ratusan orang yang menghubunginya untuk memastikan kebenaran pesan tersebut.

Baca juga: 8 Bulan Menganggur, Linda Asal Melawi Tak Menyerah Cari Kerja Lewat Job Fair di Pontianak

Bahasan mengaku belum melapor ke kepolisian karena kondisi kesehatannya yang kurang baik. Meski begitu, ia berharap aparat penegak hukum memperketat pengawasan terhadap praktik kejahatan digital semacam ini.

“Saya harap tim siber bisa memperketat pengawasan terhadap modus penipuan yang memakai nama pejabat, perusahaan, atau masyarakat umum. Ini bisa membahayakan karena banyak yang bisa tertipu,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya terhadap pesan mencurigakan.

“Kalau ada yang minta uang lewat WhatsApp tanpa telepon langsung, jangan ditanggapi. Itu jelas tidak logis,” pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved