Kisah Haru Bang Bai, Penjual Es Tebu di Untan Pontianak yang Sukses Beli 2 Rumah Buat Tabungan Anak

Bang Bai menikah pada tahun 2004 dan kini memiliki dua anak laki-laki.

Anak sulungnya sudah bekerja di minimarket, sementara si bungsu masih duduk di bangku SMP. 

Istrinya tidak ikut berjualan, namun selalu setia membantu menyiapkan kebutuhan dagangan dari rumah.

"Istri cuma bantu nyiapin barang-barang. Jadi saya tinggal belanja ke pasar, lalu langsung turun jualan. Gerobaknya kan sudah stay di sini," jelasnya.

Lika Liku Jualan Es Tebu

Bang Bai berjualan es tebu tidaklah gampang. 

Ia sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. 

Dahulu ia berjualan di depan Fakultas Kehutanan Untan Pontianak, namun kemudian dipindahkan ke dekat masjid yang hingga kini tetap ia tempati. 

• Seorang Pria Ditangkap Polisi,  Curi Mesin Giling Tebu di Kubu Raya Demi Bayar Uang Kost

Es Tebu Punya Keistimewaan di Hati Bang Bai

Bagi Bang Bai, menjual es tebu punya keistimewaan tersendiri.

"Es tebu ini simpel. Tidak diolah dari rumah, tinggal bawa tebu, kupas, langsung jual. Airnya alami, tanpa campuran apa-apa. Paling cuma tambah es batu saja," katanya.

Meski biaya sewa lapak di kawasan UNTAN kini mencapai Rp500 ribu per bulan, Bang Bai tetap bersyukur.

Sukses Beli Rumah dari Jualan Es Tebu

Dari hasil keringatnya, ia bisa membeli dua rumah yang kini ia kontrakkan untuk tabungan masa depan kedua anaknya.

"Alhamdulillah, dari es tebu ini saya bisa beli dua rumah. Saya simpan untuk anak-anak nanti. Sementara ini saya tinggal di rumah orang tua, karena saya anak tunggal," ucapnya dengan penuh rasa syukur.