Orang Tua Murid Keluhkan Menu MBG di Salah Satu TK di Pontianak Timur Tak Sesuai Standar

"Kami takut anak-anak malah sakit. Jangan sampai program yang seharusnya menyehatkan malah jadi masalah baru," ujarnya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
MENU MBG DI PONTIANAK - Tampilan menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu Taman Kanak-kanak (TK) di Pontianak Timur tepatnya di Saigon. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Orang tua murid salah satu Taman Kanak-kanak (TK) di Pontianak Timur tepatnya di Saigon (Jalan Pemda), menyampaikan keresahannya terhadap kualitas makanan yang disajikan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal itu disampaikan Roni kepada tribunpontianak.co.id, yang mempertanyakan apakah menu yang diberikan benar-benar memenuhi standar gizi, lantaran dalam praktiknya justru ditemukan menu seperti burger, sebagai hidangan utama.

"Saya heran, makan bergizi kok burger? Bukannya seharusnya menu mengandung nasi, sayur, lauk berprotein yang jelas kandungan gizinya. Kalau seperti ini, apa betul sesuai standar gizi anak-anak," katanya kepada tribunpontianak.co.id, Rabu 3 September 2025.

Tak hanya soal menu burger, orang tua murid in juga menyoroti kualitas lauk yang pernah dibagikan. Mereka mengaku menemukan lauk ayam yang berbau tidak sedap sehingga diragukan kelayakannya untuk dikonsumsi anak-anak.

DAFTAR Gaji Pegawai SPPG Berdasarkan Golongan Yang Bertugas di Dapur MBG Program Pemerintah

"Kami takut anak-anak malah sakit. Jangan sampai program yang seharusnya menyehatkan malah jadi masalah baru," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah daerah sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat harus memastikan kualitas bahan pangan, standar kebersihan, serta proses pengolahan benar-benar sesuai aturan.

"Dapur MBG ini harus diawasi ketat. Jangan sampai anak-anak jadi korban hanya karena kualitas makanan tidak diperhatikan. Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan program pemerintah pusat yang ditujukan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah," harapnya.

Dengan ini, dirinya juga berharap agar dapur-dapur MBG yang ada tidak hanya sekedar mencari keuntungan semata dan tapi tidak memperhatikan pemenuhan gizi anak-anak.

Roni juga mengaku beberapa kali anaknya enggan untuk mengkonsumsi makanan yang diberikan dari program MBG tersebut.

"Jadi, makanan ini selalu dibungkus oleh gurunya karena tidak dimakan dan dibawa pulang," pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved