DBD di Mempawah Capai 318 Kasus, Diskes Imbau Warga Gencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk

"Demam berdarah itu data terakhir kita kasus suspeknya ada 318 kasus. Meski demikian semua mendapat perawatan dan belum ada kasus

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RAMADHAN
WAWANCARA - Plt Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Diskes PPKB) Mempawah, dr. David Sianipar. 
Ringkasan Berita:
  • Beberapa minggu terakhir ini kasus yang agak tinggi itu demam berdarah, campak, dan diare.
  • Demam berdarah itu data terakhir kita kasus suspeknya ada 318 kasus. Meski demikian semua mendapat perawatan dan belum ada kasus yang meninggal dunia.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dalam beberapa minggu terakhir, kasus penyakit menular di Kabupaten Mempawah mengalami peningkatan signifikan, Minggu 23 November 2025.

Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Diskes PPKB) Mempawah mencatat tiga penyakit yang mendominasi, yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD), campak, dan diare.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskes PPKB Mempawah, dr. David Sianipar mengungkapkan bahwa peningkatan kasus tersebut perlu menjadi perhatian bersama agar tidak berkembang menjadi kejadian luar biasa.

"Beberapa minggu terakhir ini kasus yang agak tinggi itu demam berdarah, campak, dan diare," ujarnya.

Untuk kasus DBD, dr. David menyebutkan data terbaru menunjukkan adanya ratusan kasus suspek yang telah ditangani fasilitas kesehatan.

Kejurprov Bola Voli Indoor Kalbar 2025 Digelar di Mempawah, Diikuti 10 Kabupaten/Kota

"Demam berdarah itu data terakhir kita kasus suspeknya ada 318 kasus. Meski demikian semua mendapat perawatan dan belum ada kasus yang meninggal dunia," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa penyebaran DBD hanya dapat dikendalikan melalui kesadaran kolektif masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Demam berdarah ini karena penyebarannya melalui nyamuk, apa yang kita lakukan memberantas sarang nyamuk. Ini harus ramai-ramai dilakukan, tidak bisa sendiri-sendiri. Tidak bisa hanya satu rumah saja yang dibersihkan sarang nyamuk, tetangganya tidak, jadi nyamuknya dari rumah tetangga nanti," tegasnya.

dr. David menjelaskan langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan masyarakat untuk menekan perkembangan nyamuk Aedes aegypti, termasuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghilangkan genangan air.

"Bersama-sama kita memberantas sarang nyamuk, seperti membersihkan air tergenang untuk bak-bak penampungan air boleh ditambah abate dan bisa minta ke Puskesmas. Kemudian ada botol-botol yang berserakan bisa ditanam atau dibersihkan agar sarang nyamuk tidak berkembang," tambahnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved