Luncurkan Kelompok Ternak Baru, Bukti Komitmen PT GAN Menjalankan Program Pemberdayaan Masyarakat

Ringkasan Berita:

• PT GAN tumbuh kembang bersama masyarakat sekitar dengan tujuan menjadikan Dusun Rees sebagai dusun percontohan Peternakan Babi yang Terintegrasi Hortikultura.
• Program CSR Peternakan Babi yang diinisiasi oleh PT GAN memiliki peluang besar untuk dijalankan karena selain memiliki nilai ekonomi tinggi untuk mendukung kesejahteraan kelompok, juga didukung potensi lokal seperti ubi, talas, hingga sagu yang sudah digunakan oleh kelompok untuk bahan pakan babi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - PT Graha Agro Nusantara (GAN) untuk kedua kalinya melalui Program Pemberdayaan Masyarakat pada Rabu, 12 November 2025 kembali meluncurkan kelompok ternak.

Kelompok tersebut bernama Kelompok Ternak (KT) Kandang Basote yang beranggotakan 10 orang.

Kelompok Ternak berlokasi di RT 01 Dusun Rees, Desa Persiapan Kuala Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang.

Program ini diinisiasi sejak tahun 2024.

Terhitung sejak awal program diluncurkan hingga hari ini (Sabtu 15 November 2025), total anggota kelompok ternak di Dusun Rees sebanyak 18 orang dari dua kelompok yaitu KT Pahayaman Dulakng Talino dan KT Kandang Basote. 

Kegiatan ini menunjukkan komitmen PT GAN tumbuh kembang bersama masyarakat sekitar dengan tujuan menjadikan Dusun Rees sebagai dusun percontohan Peternakan Babi yang Terintegrasi Hortikultura.

“Kita selalu mendukung program yang berkaitan dengan upaya kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan, selain program peternakan babi terintegrasi di Dusun Rees kita juga sedang menjajaki pengembangan pemberdayaan tanaman kratom. Tentunya kita memandang ini adalah potensi-potensi yang sangat baik. Selain itu, Hulu-Hilir produk masyarakat juga perlu kita maksimalkan”, ucap Jerry K Siregar GEM PT GAN.

Rangkaian acara tersebut, PT GAN berkolaborasi dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya juga mengadakan bimbingan teknis pengolahan limbah ternak padat maupun cair (kotoran hewan) serta sosialisasi pelayanan kesehatan ternak babi untuk kedua kelompok ternak di Dusun Rees. 

Baca juga: PT GAN Gandeng Pemerintah dan Masyarakat untuk Perlindungan Kawasan Hutan di Dusun Re’es

Kegiatan ini bertujuan agar anggota kelompok dapat memanfaatkan limbah padat dan cair menjadi pupuk organik yang terintegrasi dengan sistem pertanian melalui pengembangan lahan pakan alternatif dan holtikultura, serta memiliki pengetahuan dasar terkait penanganan kesehatan ternak khususnya ternak babi.

“Program CSR Peternakan Babi yang diinisiasi oleh PT GAN memiliki peluang besar untuk dijalankan karena selain memiliki nilai ekonomi tinggi untuk mendukung kesejahteraan kelompok, juga didukung potensi lokal seperti ubi, talas, hingga sagu yang sudah digunakan oleh kelompok untuk bahan pakan babi,”  kata Setiawan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kubu Raya.

Dalam upaya keberlanjutan program dan kemandirian kelompok, PT GAN telah menyalurkan bantuan berupa 6 ekor babi, pembangunan 2 unit kandang babi, subsidi pakan ternak, pembangunan dan pengembangan lahan pakan alternative dan holtikultura, serta 1 unit mesin pencacah sagu.

Hingga bulan November 2025, ternak babi berkembang menjadi 15 ekor dan 3 ekor diantaranya digulirkan kepada kelompok baru yakni Kelompok Ternak Kandang Basote.

 “Terima kasih PT GAN dengan program CSR ini menjadi salah satu dukungan untuk memberdayakan masyarakat, terlebih lagi disini cukup tinggi kebutuhan konsumsi daging babi mulai dari kegiatan adat hingga saat hari raya keagamaan,” ujar Hermanto, Ketua Kelompok Pahayaman Dulakng Talino.

Harapannya, program peternakan babi terintegrasi hortikultura di Dusun Rees dapat menjadi contoh sebagai dusun peternak babi yang berdampak pada peningkatan pendapatan Masyarakat Dusun Rees.

“Keberhasilan program ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri di Desa Persiapan Kuala Bakung dan harapan kedepannya bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya yang juga memiliki ternak babi” tutupnya Mariance PJ Kepala Desa Kuala Bakung.

Program pemberdayaan masyarakat oleh PT GAN merupakan program yang terintegrasi dengan pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB), perlindungan areal konservasi di dalam konsesi dan hutan gambut landscape Hutan Lindung Sungai Ambawang dengan mendorong terciptanya alternatif sumber pendapatan masyarakat sekitar perusahaan. (*)