SDN 06 Sawah Rusak

7 Fakta Miris SDN 06 Sawah di Perbatasan Sambas Nyaris Ambruk, Siswa Belajar di Lantai Bolong

SDN 06 Sawah berada di Desa Sanatab, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa/Google Maps
SD PERBATASAN AMBRUK - Kondisi SDN 06 Sawah Desa Sanatab, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kaimantan Barat yang nyaris ambruk dengan jendela kelas, WC rusak, dinding kusam, dek mengelupas hingga atap bocor. Berikut fakta-faktanya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Publik tengah dihebohkan dengan kondisi infrastruktur SDN 06 Sawah Desa Sanatab, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat di perbatasan Indonesia-Malaysia yang menyedihkan.

Pasalnya, kondisi bangunan sekolah ini terpantau sudah rusak parah.

Bahkan kondisi itu dibiarkan tak layak sejak tiga tahun terakhir.

Mulai dari lantai papan yang bolong, dinding kusam, hingga sarana belajar yang tak memadai, membuat proses belajar mengajar siswa dan guru menjadi jauh dari kata nyaman.

Berikut 7 fakta yang berhasil TribunPontianak.co.id rangkum:

1. Lokasi Sekolah

SDN 06 Sawah berada di Desa Sanatab, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Desa Sanatab termasuk dalam wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia yang berada di Kecamatan Sajingan Besar.

MIRIS! SD Perbatasan Indonesia-Malaysia Nyaris Ambruk, Siswa Belajar di Kelas Papan Bolong 3 Tahun

Dilihat dari Google Maps, Desa Sanatab dapat dijangkau menggunakan mobil dengan jarak tempuh 81 km selama 1 jam 32 menit.

2. Kondisi Kerusakan

Kepala Desa Sebayan Rino, mengungkapkan, kondisi rusaknya infrastruktur pendidikan di SDN 06 sawah kian parah sejak tiga tahun terakhir. 

"Betul infrastruktur sarana prasarana pendidikan rusla, kondisi SDN 6 Sawah memang kondisinya seperti itu," ungkap Rino, dihubungi Jumat 10 Oktober 2025.

3. Upaya Perbaikan Swadaya

Rino menjelaskan, upaya untuk terus memperbaiki sarana prasarana dilakukan bergotong royong oleh para orang tua siswa. 

Mereka belum lama ini telah menambal lantai papan yang rusak.

"Sekitar pertengahan tahun ini orang tua murid melalui ketua komite dan masyarakat sekitar melaksanakan gotong-royong tambal lantai yang roboh," jelas Rino.

Di sisi lain, Kepala SDN 06 Sawah Johdi mengungkapkan, pihaknya bersama komite sekolah hanya dapat melakukan perbaikan ringan secara swadaya untuk solusi sementara agar proses belajar siswa tak terganggu.

Johdi mengatakan, renovasi dilakukan sebatas menambal dinding yang bolong, memperbaiki lantai yang rusak, hingga mengganti lampu dan bangku seadanya.

“Selama ini kalau ada perbaikan hanya mengandalkan dana BOS dan bantuan komite. Komite sediakan bahan, pihak sekolah bayar tukang. Tapi itu sifatnya tambal sulam saja,” ujar Johdi.

Pemkab Sambas Jalin Kerjasama Pendidikan Tinggi Perkuat Basis Data Pembangunan Perbatasan

4. Dua Kali Ajukan Proposal Sekolah

Kepsek Johdi menambahkan, dirinya sebenarnya sudah dua kali mengajukan proposal bantuan ke Dinas Pendidikan Sambas, mulai dari mengajukan perbaikan WC namun proposal yang diajukan tak tembus.

“Proposal pertama tidak di-ACC, lalu diminta ajukan ulang. Katanya ada rencana rehab total untuk 10 sekolah. Data-data sudah kami kirim sesuai permintaan korwil, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan," ungkapnya.

5. Janji Peninjauan Dinas

Johdi juga mengungkap pihaknya dijanjikan petugas dinas terkait untuk meninjau langsung kondisi SDN 06 Sawah namun belum terealisasi hingga saat ini.

"Bahkan petugas dinas yang katanya mau turun melihat langsung kondisi sekolah sejak September, sampai hari ini belum datang,” tuturnya.

6. Riwayat Bantuan Terakhir

SDN 06 Sawah yang berdiri 1978 silam pernah mendapat bantuan renovasi dari pemerintah daerah.

Bantuan renovasi terkahir tersentuh pada 2013, 2014, walau hanya sebatas perbaikan atap, dek, dan lantai.

7. Dampak Pembelajaran

Dia menambahkan, saat ini bangunan sekolah kembali mengkhawatirkan.

Guru dan murid merasa khawatir saat belajar akibat dinding bolong, debu, lantai yang rawan membahayakan siswa.

“Kalau dibiarkan khawatir ada yang terperosok. Bangku dan kursi juga sudah banyak rusak, kursi plastik pun tidak cukup," katanya.

"Kami sangat berharap ada bantuan dari dinas, karena bagaimana anak-anak mau belajar kalau kondisi sekolahnya seperti ini,” imbuhnya.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved