Mahasiswa IAIN Meninggal

TITIK TERANG Kematian Rio Fanderi Mahasiswa IAIN Pontianak, Polisi Introgasi Saksi Kunci di Jakarta

Harapan kami, keluarga besar almarhum Rio Fanderi ingin kasus ini cepat terungkap dan menemukan titik terang

|
ISTIMEWA
MAHASISWA IAIN - Kematian penuh kejanggalan menimpa seorang mahasiswa semester akhir IAIN Pontianak, Rio Fanderi (24). Korban yang sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak sejak Minggu 13 Juli 2025 dinyatakan meninggal dunia pada Kamis sore 17 Juli 2025 sekitar pukul 14.25 WIB. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hampir tiga bulan berlalu, kasus kemadian  Rio Fanderi (24) mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak masih menyisakan tanda tanya.

Pihak keluarga masih bergelut dengan batin, penantian dan harapan agar kasus yang menimpa Rio Fanderi tersebut segera terungkap.

Rio Fanderi baru saja menyelesaikan sidang skripsi beberapa hari sebelum kejadian nahas yang merenggut nyawanya.

Kronologi awal Rio Fanderi disebut terjatuh dan kepalanya terbentur tiang di area Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus pada Sabtu dini hari, 12 Juli 2025.

Baca juga: TERUNGKAP! Izan Saputra Satpam SMAN 1 Sambas Tewas di Depan Rumah Dinas Bupati Sesaat Pamit Kerja

Ia sempat mendapatkan perawatqan intensif di RS Untan dan akhirnya meninggal dunia 17 Juli 2025.

Rio Fanderi disebut mengalami cedera di bagian kepala dari hasil pemeriksaan dokter.

Peristiwa itu meninggalkan duka mendalam sekaligus tanda tanya besar bagi keluarga.

Mereka terus menanti hasil penyelidikan polisi, namun jawaban yang ditunggu tak kunjung datang.

Paman almarhum, Maman Setiawan, mengaku pihak keluarga masih setia menunggu kabar dari penyidik.

Baca juga: DUKA di SMAN 2 Pontianak! Putri Aipda Sugino Dinyatakan Meninggal Usai Insiden Terjatuh di Sekolah

Ia bahkan sempat menghubungi Kanit Reskrim yang menangani kasus tersebut.

“Kemarin saya sempat menghubungi Pak Kanit Reskrim. Beliau bilang sedang berada di Jakarta untuk melakukan interogasi terhadap salah satu orang yang berada di lokasi kejadian atas nama JL,” ungkap Maman, Kamis 9 Oktober 2025.

Meski demikian, Maman mengaku hingga kini keluarga belum menerima perkembangan lebih lanjut, baik soal penyelidikan maupun hasil autopsi jenazah Rio.

“Autopsinya belum ada konfirmasi lagi dari pihak kepolisian,” tambahnya.

Baca juga: DERETAN Kecelakaan Maut di Kalimantan Barat dalam Sepekan Terakhir, Korban Pelajar hingga Wisudawati

Keluarga besar almarhum berharap misteri ini segera terkuak. 

Mereka ingin ada kepastian hukum dan penjelasan yang terang benderang mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada Rio.

“Harapan kami, keluarga besar almarhum Rio Fanderi ingin kasus ini cepat terungkap dan menemukan titik terang. Kami juga ingin kejelasan atas meninggalnya almarhum,” pungkas Maman.

Kini, keluarga hanya bisa menunggu sambil terus berdoa agar kebenaran segera terungkap.

Baca juga: Oca Fahira Pulang untuk Selamanya, Tangis Pilu Iringi Jenazah Oca Ketika Diturunkan ke Liang Lahat

Berikut 10 fakta seputar meninggalnya Rio Fanderi, mahasiswa IAIN Pontianak.

1. Lahir dan usianya

Rio Fanderi lahir pada 19 Juli 2001 dan meninggal dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-24. 

2. Status akademiknya

Ia merupakan mahasiswa Fakultas Syariah, Program Studi Hukum Keluarga Islam angkatan 2021 di IAIN Pontianak. 

3. Lokasi kejadian

Peristiwa terjadi pada Sabtu dini hari, 12 Juli 2025 di kawasan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus IAIN Pontianak.

4. Diduga mengalami benturan di kepala

Rio diperkirakan mengalami benturan keras di kepala, yang menyebabkan cedera serius.

5. Dirawat intensif selama lima hari

Setelah kejadian, Rio dirawat di RS Universitas Tanjungpura Pontianak sejak Minggu, 13 Juli, hingga meninggal pada Kamis siang, 17 Juli 2025 pukul 14.25 WIB.

6. Temuan medis janggal

Dari autopsi awal, ditemukan retak pada tulang tengkorak belakang dekat telinga, area yang seharusnya tidak terlibat dalam benturan ringan.

Ibunda menyatakan hal ini tidak masuk akal jika hanya terjedut tiang.

7. Keluarga melapor ke polisi

Karena menemukan kejanggalan, keluarga resmi melaporkan kasus ini ke Polsek Pontianak Selatan dan menunggu hasil otopsi dari RS Bhayangkara Pontianak.

Pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan serta menyita barang bukti yang berkaitan dengan kasus kematian Rio Fanderi

8. Dibantu oleh PKBH IAIN Pontianak

Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) IAIN Pontianak membantu pendampingan hukum keluarga sejak awal, termasuk otopsi dan investigasi digital.

9. Rencana wisuda meski telah wafat

Rio sudah menyelesaikan sidang skripsinya, dan pihak kampus menyatakan bahwa dia tetap akan diwisuda pada Agustus 2025, meskipun sudah meninggal. 

10. Respon institusi kampus

Melalui Rektor, IAIN Pontianak menyampaikan belasungkawa serta menegaskan komitmen untuk terbuka dan transparan dalam proses pengungkapan kebenaran, dengan PKBH ditugaskan mengawal penuh kasus ini. 

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved