Kades Peniti Besar: Jembatan Segera Dibangun, Pelampung Darurat Bisa Jadi Objek Wisata

"Jadi kalau ada yang bertanya mana kepedulian pemerintah, sebenarnya sudah ada proses, hanya menunggu mekanisme tender,” tambahnya lagi.

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RAMADHAN
WAWANCARA - Kepala Desa Peniti Besar, Kasdik, saat menunjukkan lokasi Pelampung Darurat, penghubung Desa Peniti Besar dan Desa Peniti Dalam II. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Viral aksi pelajar SMP meniti tali di atas sungai, pada Kamis 4 September 2025 lalu, di Desa Peniti Besar, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, berbuntut perhatian publik terhadap kondisi akses pendidikan di desa tersebut.

Kepala Desa Peniti Besar, Kasdik, memastikan bahwa pembangunan jembatan penghubung sudah masuk anggaran tahun 2025.

“Alhamdulillah, pemerintah kabupaten sudah menanggapi laporan kami. Sekarang material sedang dipersiapkan, Insya Allah tahun ini juga dua jembatan yang roboh akan dibangun kembali," ujar Kasdik, Kamis 11 September 2025.

"Jadi kalau ada yang bertanya mana kepedulian pemerintah, sebenarnya sudah ada proses, hanya menunggu mekanisme tender,” tambahnya lagi.

Pelajar SMP di Segedong Mempawah Viral Meniti Tali, Kades Peniti Besar Beberkan Kronologinya

Ia menjelaskan, robohnya dua jembatan pada November 2024 akibat hujan deras membuat warga harus mencari solusi darurat.

Dari situlah pelampung berukuran 4x2 meter dibuat secara swadaya bersama masyarakat dan donatur, serta ditopang Dana Desa.

Selama ini, pelampung darurat itu menjadi akses vital bagi sekitar 54 siswa SD dan SMP untuk menyeberang menuju sekolah di Desa Peniti Dalam II.

Meski sempat viral karena salah seorang siswa meniti tali demi membetulkan posisi pelampung, Kasdik menegaskan fasilitas darurat itu sejatinya berjalan baik dan aman digunakan warga.

Lebih jauh, Kasdik menyebut ada ide baru setelah pembangunan jembatan rampung.

Menurutnya, pelampung darurat yang terlanjur dikenal luas bisa dijadikan inovasi wisata desa.

“Kalau jembatan nanti sudah berdiri, pelampung darurat ini jangan langsung dibuang. Sekarang kan zamannya destinasi wisata desa. Kami bersama Desa Peniti Dalam II berencana mengembangkan potensi ini, mungkin dari sisi wisata air atau objek foto, jadi bisa bermanfaat lagi bagi masyarakat,” tuturnya.

Kasdik menegaskan, rencana ini masih dalam pembahasan bersama antar-desa.

Namun ia optimistis, pengalaman darurat yang sempat viral bisa berubah menjadi peluang ekonomi baru bagi warganya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved