Pelajar Viral Meniti Tali, Aktivis HMI Mempawah Desak Pemda Segera Bangun Jembatan Segedong

“Apakah harus ada korban dulu baru dibangun? Keselamatan masyarakat jauh lebih penting daripada janji politik atau alasan administrasi,” tegasnya.

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RAMADHAN
DESAK PEMERINTAH - Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mempawah, Muslim, mendesak Pemerintah Daerah segera membangun jembatan penghubung utama Desa Peniti Besar dengan Desa Peniti Dalam II, Kecamatan Segedong, Kamis 11 September 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Aksi seorang pelajar SMP yang viral lantaran menyeberangi sungai dengan meniti seutas tali di Desa Peniti Besar, Kecamatan Segedong, menuai keprihatinan banyak pihak.

Video itu memperlihatkan sang pelajar berusaha keras menjaga keseimbangan agar tidak jatuh, hanya demi bisa sampai ke sekolah.

Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mempawah, Muslim, menilai kejadian tersebut menjadi bukti nyata keterlambatan pemerintah dalam membangun kembali jembatan Segedong yang ambruk sejak November 2024.

"Jembatan ini punya peran vital, karena menjadi penghubung utama Desa Peniti Besar dengan Desa Peniti Dalam II. Setiap hari anak-anak sekolah, dan masyarakat bergantung pada akses ini. Tapi sudah hampir setahun roboh, belum juga menjadi prioritas cepat dalam pembangunan," tegas Muslim, Kamis 11 September 2025.

Pemkab Mempawah Klarifikasi Video Viral Pelajar Meniti Tali di Segedong

Muslim menegaskan, pemerintah tidak boleh menunggu sampai ada korban jiwa untuk bertindak.

“Apakah harus ada korban dulu baru dibangun? Keselamatan masyarakat jauh lebih penting daripada janji politik atau alasan administrasi,” tegasnya.

Menurutnya, jembatan Segedong adalah kebutuhan dasar masyarakat yang tidak bisa ditunda lagi.

“Kami akan terus mengawal masalah ini. Segedong butuh jembatan yang aman dan permanen. Jangan biarkan masyarakat terus mempertaruhkan nyawa,” katanya.

Muslim juga mengingatkan, peristiwa pelajar viral meniti tali ini harus menjadi alarm bagi Pemkab Mempawah agar segera mengambil langkah konkret.

“Kalau anak SMP saja sudah harus berjudi dengan keselamatan hanya untuk sekolah, itu artinya pemerintah lalai. Tidak ada alasan lagi untuk menunda,” tutup Muslim. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved