Berita Viral

Motif Serangan Gangster di Haiti Tewaskan Lebih dari 50 Orang, Warga Berhamburan Selamatkan Diri

Terungkap motif serang gangstre di Haiti yang menwaskan lebih dari 50 orang hingga para warga berhamburan selamatkan diri.

Editor: Rizky Zulham
Dok. YouTube Tribun Pontianak
GENGSTER - Ilustrasi serangan gengster di Haiti. Terungkap motif serang gengstre di Haiti yang menwaskan lebih dari 50 orang hingga para warga berhamburan selamatkan diri. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Terungkap motif serang gangster di Haiti yang menwaskan lebih dari 50 orang hingga para warga berhamburan selamatkan diri.

Lebih dari 50 orang tewas dalam serangkaian serangan geng di Haiti pada pekan lalu.

Laporan terbaru dari LSM hak asasi manusia lokal menyebutkan mayat-mayat korban bahkan dibiarkan tergeletak di semak-semak dan sebagian dimakan hewan.

Peristiwa itu terjadi pada 11 dan 12 September 2025 di wilayah utara Port-au-Prince, ibu kota Haiti.

Jaringan Pertahanan Hak Asasi Manusia Nasional (RNDDH) dalam laporannya kepada AFP menyatakan korban masih terus ditemukan hingga 14 September.

Fakta 7 Gangster Bersenjata Pedang Ditangkap Polisi, Punya Jimat Kebal Bacok

“Hingga 14 September 2025, beberapa korban masih belum ditemukan, sementara mayat-mayat masih tergeletak di semak-semak, dan ada yang dimakan anjing,” demikian pernyataan RNDDH.

Kekerasan geng menguasai ibu kota Haiti, negara termiskin di belahan bumi barat, telah lama diguncang aksi kekerasan geng.

Sebagian besar wilayah ibu kota kini berada di bawah kendali kelompok bersenjata.

Kondisi semakin memburuk sejak awal 2024 ketika koalisi geng melancarkan serangan besar-besaran.

Gelombang kekerasan itu mendorong Perdana Menteri Ariel Henry mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada dewan transisi presiden.

Upaya internasional dengan pengerahan pasukan multinasional yang dipimpin Kenya untuk mendukung kepolisian Haiti juga gagal menekan laju kekerasan.

Menurut RNDDH, serangan pekan lalu dilakukan oleh koalisi geng Viv Ansanm, kelompok yang sejak Maret 2024 telah menguasai kota Cabaret.

Mereka melancarkan pembantaian brutal terhadap warga sipil di kota terdekat, Laboderie, sekitar 25 kilometer di utara Port-au-Prince.

“Mereka membunuh lebih dari 50 orang dan membakar puluhan rumah.

Beberapa korban selamat berhasil melarikan diri ke daerah tetangga, sementara yang lain turun ke laut dengan perahu untuk mencoba melarikan diri dari para penyerang,” kata RNDDH.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved