Wabup Ronny Sebut Pemkab Sintang Ambil Langkah Strategis Atasi Kelangkaan Bahan Pangan dan LPG

Menghadapi situasi tersebut, Pemkab Sintang mengambil beberapa langkah konkrit, di antaranya menganjurkan Diversifikasi Sumber Pasokan.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
KELANGKAAN BAHAN PANGAN - Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny menyampaikan langkah-langkah strategis yang telah diambil dalam mengatasi kesulitan masyarakat terhadap kelangkaan bahan pangan, LPG, dan kebutuhan pokok lainnya, terutama yang sering terjadi saat musim kemarau. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny menyampaikan langkah-langkah strategis yang telah diambil dalam mengatasi kesulitan masyarakat terhadap kelangkaan bahan pangan, LPG, dan kebutuhan pokok lainnya, terutama yang sering terjadi saat musim kemarau.

Ronny menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan inventarisasi terhadap sejumlah permasalahan yang menjadi penyebab utama terganggunya ketersediaan bahan pokok di wilayah Sintang.

“Gangguan rantai pasok saat kemarau menyebabkan aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen terhambat. Selain itu, peningkatan permintaan mendadak akibat panic buying, spekulasi pasar oleh oknum yang menimbun barang, serta faktor musiman seperti hasil pertanian yang tergantung musim juga turut memperparah kelangkaan,” jelas Ronny.

Menghadapi situasi tersebut, Pemkab Sintang mengambil beberapa langkah konkrit, di antaranya menganjurkan Diversifikasi Sumber Pasokan.

Daftar 17 Desa di Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang Kalbar

Pemerintah kata Ronny mendorong pelaku usaha di pasar seperti Pasar Masuka dan Pasar Junjung Buih untuk memperluas sumber pasokan pangan guna mengurangi ketergantungan pada satu jalur distribusi.

“Pemerintah juga melakukan monitoring pangkalan LPG secara rutin. Pengawasan terhadap distribusi LPG dilakukan secara berkala agar tidak terjadi penimbunan dan distribusi bisa lebih merata,” kata Ronny.

Selain itu, pemerintah juga menganjurkan masyarakat untuk mulai mengolah dan menyimpan bahan pangan dalam bentuk setengah jadi agar bisa digunakan saat pasokan langka.

“Pemerintah daerah juga mendorong pengembangan produk alternatif yang lebih mudah diproduksi atau didapatkan, untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan yang langka.

Sosialisasi tentang pentingnya konsumsi bijak serta dukungan terhadap produk lokal menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam menciptakan ketahanan pangan masyarakat,” beber Ronny.

Ronny berharap kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dapat menjaga stabilitas harga dan pasokan kebutuhan pokok, khususnya dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem atau gangguan distribusi.

“Dengan kebijakan ini, Pemkab Sintang berharap masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan, serta terus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan daerah,” harap Ronny. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved