Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot apung perahu maksimal 48,7 kg dengan menggunakan dua buah pelampung penggerak elektromotor tenaga surya.
Akselerasi kecepatan maksimal perahu 2,4 m/s dengan akselerasi Haluan bagus dan seimbang.
Pengujian dilakukan pada dua jenis pakan yang berbeda ukuran jenis 781-2 berukuran diameter 2,3-3 mm, dan
jenis 781-3 berukuran diameter 3,2-4 mm.
Jarak lontar pakan ukuran 8-10 m dan 7-8 m.
Jumlah pakan yang dapat ditebarkan dalam satu menit adalah 950 gr dan 1.080 gr dan kapasitas tampung pakan pada
masing-masing adalah 7 kg dan 6 kg.
Baca juga: Transformasi Teknologi dan Inovasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Digitalisasi
Rancang bangun perahu tanpa awak tenaga surya auto feeder ini menggunakan teknologi sel surya (PV) yang mengubah energi matahari menjadi listrik.
Pengelolaan daya dari sel surya, termasuk penyimpanan energi di baterai dan distribusi energi untuk keperluan navig asI dan operasional perahu.
Melibatkan sistem pengendalian otomatis, termasuk sensor, aktuator, dan pengontrol yang mengatur pemberian pakan secara otomatis.
Perahu ini menggunakan sensor untuk mengukur jumlah pakan yang tersedia dan yang diberikan, serta bagaimana
sensor ini digunakan untuk mengotomatisasi proses pemberian pakan.
Serta menggunakan Teknologi Internet of Things (IoT), yaitu Integrasi sistem auto feeder dengan IoT untuk pemantauan dan pengendalian jarak jauh, serta analisis data secara real-time.
Dengan menggunakan perahu ini, mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual dalam proses pemberian pakan, sehingga menghemat biaya operasional.
Dan memberikan kemudahan dalam pemantauan dan pengendalian sistem dari jarak jauh, yang memungkinkan pengelolaan yang lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan pakan pada budidaya perikanan. (*)
Berita lengkap terkait Tribun Pontianak Awards 2025 bisa KLIK DISINI