Berita Viral

Robot Hamil China 2026, Terobosan Ilmiah yang Picu Perdebatan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ROBOT HAMIL - Foto ilustrasi hasil olah YouTube MBM Vadodara, Rabu 20 Agustus 2025, memperlihatkan Robot hamil buatan China siap rilis 2026, klaim bisa melahirkan bayi manusia. Apakah ini solusi infertilitas atau ancaman etika?

Diskusi ini diharapkan menjadi landasan agar teknologi tidak menimbulkan polemik sosial yang lebih besar.

Jejak Teknologi Rahim Buatan di Dunia

Konsep rahim buatan sebenarnya bukan hal baru. Pada tahun 2017, peneliti di Amerika 

Serikat berhasil membesarkan anak domba prematur di dalam kantong buatan berisi cairan ketuban sintetis. 

Eksperimen tersebut memberi harapan besar dalam menyelamatkan bayi prematur.

Namun, bila diaplikasikan pada manusia dengan robot kehamilan, dampaknya jauh lebih kompleks. Tidak hanya menyangkut medis, tetapi juga norma sosial, hukum, hingga agama.

Apa yang Bisa Terjadi Setelah 2026?

Jika robot hamil China benar-benar dirilis pada 2026, dunia bisa menyaksikan perubahan besar dalam kehidupan manusia. 

Di satu sisi, teknologi ini memberi harapan bagi jutaan pasangan yang berjuang melawan infertilitas. 

Di sisi lain, teknologi ini dapat menimbulkan ketidakpastian etis dan bahkan protes dari masyarakat.

Zhang Qifeng tampak optimis menghadapi tantangan ini. 

Namun, ia juga menyadari bahwa perjalanannya tidak akan mudah:

“Setiap revolusi teknologi pasti membawa pertanyaan. Tetapi kami percaya manfaatnya akan berbicara lebih keras daripada keraguannya.”

Antara Harapan dan Kontroversi

Robot hamil China yang siap dirilis pada 2026 bukan hanya sekadar inovasi teknologi reproduksi, melainkan juga refleksi ambisi manusia mengendalikan proses kehidupan. 

Halaman
1234

Berita Terkini