TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan terus membuktikan komitmennya dalam memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang.
Salah satu penerima manfaat program ini adalah Willyan Yusnanda (24), seorang mahasiswa yang kini telah menyelesaikan masa kuliahnya.
Sejak memulai perkuliahan pada tahun 2019, Willyan sudah terdaftar sebagai peserta Program JKN.
Selama masa studinya hingga lulus, keanggotaan JKN-nya tetap aktif dan terbukti memberikan manfaat nyata.
Ia merasa lebih tenang karena memiliki jaminan kesehatan yang dapat diandalkan kapan saja dibutuhkan.
“Saya mulai menjadi peserta JKN sejak awal masuk kuliah pada tahun 2019. Selama masa studi, saya beberapa kali membutuhkan layanan kesehatan, dan alhamdulillah, saya tidak pernah mengeluarkan biaya saat berobat. Program JKN benar-benar membantu, terutama bagi mahasiswa seperti saya yang belum memiliki penghasilan tetap. Dengan adanya JKN, saya merasa lebih tenang dan terlindungi,” ujar Willyan.
Willyan pertama kali menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan saat mengalami sakit demam.
Ia berobat ke Puskesmas Ambawang, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempatnya terdaftar.
Meski pada awalnya diagnosa belum tepat, pelayanan medis tetap diberikan secara menyeluruh dan tanpa biaya.
“Awalnya saya didiagnosis demam biasa, tapi ternyata itu gejala awal penyakit lain. Walau begitu, saya tetap mendapat penanganan awal dan obat yang cukup lengkap,” jelasnya.
Baca juga: Nada Ceritakan Kemudahan Dalam Manfaatkan Program JKN
Ia merasa tenang karena langsung mendapatkan bantuan medis, tanpa harus khawatir soal biaya pengobatan.
Ia juga mengaku menerima lima jenis obat dalam kunjungan tersebut, di antaranya antibiotik, anti alergi, hingga obat pereda nyeri.
Semua diberikan secara gratis dan sesuai kebutuhan.
Setelah beberapa hari, gejala yang lebih serius muncul, dan dari pemeriksaan lanjutan, akhirnya diketahui penyakit yang sebenarnya.
“Setelah ketahuan penyakitnya, saya diberi anjuran untuk berhenti konsumsi obat sebelumnya karena tidak lagi sesuai. Tapi saya tetap bersyukur karena sejak awal ditangani dengan cepat,” kata Willyan.
Willyan mengapresiasi pelayanan dari tenaga kesehatan yang tetap tanggap dan ramah. Selain pengobatan, pelayanan di Puskesmas Ambawang juga mendapat pujian dari Willyan.
Menurutnya, proses pelayanan berlangsung cepat dan tanpa diskriminasi antara peserta JKN maupun pasien umum.
“Saya merasa dilayani dengan sangat baik. Tidak ada pembedaan antara pasien BPJS dan non-BPJS. Semuanya diberi perhatian yang sama,” ujarnya.
Puskesmas Ambawang sendiri diketahui merupakan salah satu puskesmas terbaik kedua di wilayahnya.
Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkualitas sudah semakin merata dan mudah diakses. Keberadaan fasilitas seperti ini menjadi bagian penting dari keberhasilan Program JKN.
Willyan juga menyoroti fleksibilitas sistem JKN yang bisa digunakan di seluruh Indonesia. Hal ini sangat membantu, terutama bagi mahasiswa yang sering berpindah tempat untuk urusan studi atau magang.
“Kartu BPJS bisa dipakai di mana saja, selama terdaftar di jaringan. Jadi saya tidak khawatir jika harus berobat di luar kota,” katanya.
Kini, setelah menyelesaikan studinya, Willyan berharap Program JKN tetap dipertahankan dan terus diperluas.
Ia mengajak generasi muda untuk tidak ragu mendaftarkan diri sebagai peserta, karena manfaatnya sangat besar, terutama bagi yang belum mandiri secara finansial.
“Program ini benar-benar wujud nyata kehadiran negara dalam menjamin kesehatan rakyat. Saya sendiri sudah membuktikan manfaatnya secara langsung. Harapannya, BPJS Kesehatan terus ditingkatkan dan bisa menjangkau lebih banyak masyarakat,” tutupnya. (*)