Berita Viral

Pilu Gizi Buruk Bayi di Mamuju 2025, Potret Masalah Stunting yang Mendesak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANAK GIZI BURUK - Muh.Saad Abyan berusia 18 bulan divonis menderita gizi buruk dan membutuhkan penanganan serius. Kasus gizi buruk bayi di Mamuju 2025 mengungkap masalah stunting dan lemahnya bantuan desa.

Melalui pemeriksaan tinggi dan berat badan secara berkala, potensi gizi buruk dan stunting bisa dideteksi sejak dini.

Selain itu, edukasi gizi kepada orang tua juga sangat penting agar mereka memahami kebutuhan nutrisi anak sesuai usianya.

Jalan Panjang Penanganan Stunting di Indonesia

Kasus gizi buruk bayi di Mamuju hanya satu dari sekian banyak potret permasalahan gizi di Indonesia. 

Pemerintah pusat menargetkan prevalensi stunting turun hingga 14 persen pada 2024–2025. 

Namun, fakta di lapangan menunjukkan masih banyak kendala dalam pendistribusian bantuan, pemanfaatan anggaran, dan sosialisasi program gizi.

Upaya yang dibutuhkan antara lain:

  1. Percepatan pencairan anggaran desa untuk gizi dan kesehatan
  2. Monitoring ketat distribusi bantuan agar tepat sasaran
  3. Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat
  4. Edukasi intensif kepada orang tua mengenai pola makan sehat

Kasus gizi buruk pada bayi di Desa Uhaimate, Mamuju, menjadi pengingat bahwa masalah gizi di Indonesia belum terselesaikan. 

Gizi buruk dan stunting bukan sekadar persoalan kesehatan, melainkan juga masalah sosial, ekonomi, dan tata kelola pemerintahan. 

Tanpa langkah cepat dan terkoordinasi, anak-anak Indonesia berisiko kehilangan masa depan yang sehat dan produktif.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nurmiah Pasrah Bayinya 18 Bulan Derita Gizi Buruk, Tak Pernah Dapat Bantuan

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkini