Berita Viral

Mengapa Nama "Kim" Melekat pada Seperlima Penduduk Korea Selatan? Ini Sejarah dan Makna di Baliknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BENDERA KORSEL - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Dona Nurcahyo, Selasa 12 Agustus 2025, memperlihatkan bendera Korsel. Di Korea Selatan, satu dari lima orang yang Anda temui kemungkinan besar memiliki nama keluarga Kim.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Di Korea Selatan, satu dari lima orang yang Anda temui kemungkinan besar memiliki nama keluarga Kim. 

Menurut sensus penduduk 2015 dari Layanan Informasi Statistik Korea (KOSIS), nama Kim dimiliki oleh 21,51 persen warga, diikuti Lee (14,70 persen) dan Park (8,43 persen). 

Fenomena ini membuat hampir setengah populasi negara tersebut memiliki salah satu dari tiga marga yang sama. 

Meski terdengar seperti keluarga besar, para pemilik marga Kim sering kali tak memiliki hubungan darah langsung. 

Sejarahnya berakar sejak masa Kerajaan Silla, ketika nama Kim yang berarti “emas” menjadi simbol kebangsawanan dan kekuasaan selama ratusan tahun.

Perubahan sosial, penghapusan sistem kelas, hingga kebijakan penjajahan Jepang membuat nama ini menyebar luas ke seluruh lapisan masyarakat. 

“Saat bertemu orang bermarga Kim, rasanya seperti bertemu teman lama, meski kami bukan kerabat,” kata Kim Ji-won, seorang warga Seoul.

Jejak Manusia Purba di Sulawesi, Misteri Sejuta Tahun yang Baru Terungkap

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Bagaimana Silsilah Nama Kim Bermula?

Warisan dari Kerajaan Silla

Sejarah nama Kim bermula ribuan tahun lalu, tepatnya pada masa Kerajaan Silla (57 SM – 935 M). 

Dalam bahasa Korea, Kim berarti “emas”, melambangkan kemuliaan dan kejayaan. 

Menurut Britannica, keluarga bangsawan Kim menjadi penguasa Silla selama lebih dari 700 tahun.

Kerajaan Silla sendiri terkenal sebagai kekuatan besar yang akhirnya menyatukan sebagian besar wilayah Korea pada tahun 668. 

Status istimewa keluarga Kim di era tersebut membuat nama ini melekat pada simbol kekuasaan dan kebangsawanan.

Mengapa Nama Kim Menyebar ke Rakyat Jelata?

Dari Simbol Kekuasaan ke Identitas Nasional

Berabad-abad lamanya, nama keluarga di Korea hanya dimiliki bangsawan. 

Namun, perubahan besar terjadi pada masa Dinasti Goryeo (935–1392), ketika raja mulai menganugerahkan nama keluarga kepada tokoh yang dianggap berjasa.

Pada akhir Dinasti Joseon (1392–1910), fenomena ini semakin meluas. 

Beberapa rakyat jelata memilih mengadopsi nama keluarga bergengsi seperti Kim, Lee, atau Park demi mendapatkan keuntungan sosial dan ekonomi.

Perubahan paling signifikan datang setelah sistem kelas dihapus pada 1894. 

Saat itu, hampir semua warga mulai memiliki nama keluarga, sebagian karena dorongan kebijakan penjajahan Jepang yang mengharuskan penggunaan nama keluarga. 

Akibatnya, nama-nama populer di kalangan bangsawan, termasuk Kim, menjadi pilihan utama rakyat biasa.

Dendam Sandwich 4 Tahun Berujung Darah, Dua Pemilik Toko Roti di Paterson Jadi Korban Penusukan

Apakah Semua Pemilik Nama Kim Berasal dari Satu Keluarga?

Sistem Klan dan Asal Geografis

Meski memiliki nama keluarga sama, orang Korea dapat berasal dari klan (bongwan) yang berbeda. 

Klan ini merujuk pada asal-usul geografis leluhur pertama yang menggunakan nama tersebut.

Klan Kim yang paling terkenal adalah Gimhae Kim, yang diyakini keturunan Kim Su-ro, pendiri Kerajaan Gaya pada abad ke-1 M. 

Selain itu, ada Gyeongju Kim, Andong Kim, dan sekitar 300 klan Kim lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Korea.

Dengan kata lain, dua orang bermarga Kim bisa saja tidak memiliki hubungan darah sama sekali, karena leluhur mereka berasal dari daerah dan garis keturunan yang berbeda.

Siapa Saja yang Memiliki Nama Paling Umum di Korea?

Berdasarkan sensus KOSIS tahun 2015, berikut adalah 10 nama keluarga paling umum di Korea Selatan:

  1. Kim – 21,51 persen
  2. Lee – 14,70%
  3. Park/Pak – 8,43%
  4. Choi – 4,70%
  5. Jung – 4,33%
  6. Kang – 2,37%
  7. Cho/Jo – 2,12%
  8. Yoon/Yun – 2,05%
  9. Jang – 2,00%
  10. Lim – 1,66%

Data ini menunjukkan betapa terkonsentrasinya variasi nama keluarga di Korea, berbeda jauh dengan negara-negara lain yang biasanya memiliki ratusan hingga ribuan nama keluarga yang relatif seimbang penyebarannya.

Apa Makna Human Interest di Balik Nama Kim?

Bagi sebagian besar orang Korea, memiliki nama Kim bukan sekadar identitas formal. 

Ada kisah sejarah, kebanggaan, dan rasa keterikatan yang melekat di dalamnya.

Seorang warga Seoul bernama Kim Ji-won mengungkapkan, “Saya tahu saya tidak punya hubungan keluarga dengan semua Kim di Korea, tapi ketika bertemu orang bermarga sama, rasanya seperti punya teman lama.”

Kisah seperti ini memperlihatkan bahwa di balik data statistik dan sejarah panjang, ada dimensi emosional yang membuat nama Kim menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Korea.

Lebih dari Sekadar Nama

Fenomena nama Kim yang mendominasi Korea Selatan bukan kebetulan, melainkan hasil dari perpaduan sejarah kerajaan, kebijakan pemerintahan, dan adaptasi sosial selama berabad-abad. 

Dari simbol kebangsawanan di masa Silla, menjadi identitas nasional yang merangkul jutaan orang, nama Kim terus hidup sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya Korea.

Dan meskipun ratusan klan Kim berbeda asal-usul, nama ini telah menjadi benang merah yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan masyarakat Korea.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengapa Banyak Orang Korea Selatan Bernama Kim? Ini Alasannya

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkini