Di tempat lain, seperti Pulau Hokkaido di Jepang, tinggi gelombang mencapai 60 sentimeter, sementara di Kepulauan Aleutian, Alaska, tercatat sekitar 30 sentimeter.
Peringatan tsunami segera dikeluarkan di berbagai negara di kawasan Pasifik, termasuk Alaska, Hawaii, Jepang, Selandia Baru, dan China.
Di Jepang, gelombang laut berbusa putih menyapu daratan wilayah utara.
Sementara itu, di Hawaii, warga berbondong-bondong meninggalkan wilayah pesisir, menyebabkan kemacetan panjang hingga ke dataran tinggi.
• Makam Kuno 2.600 Tahun di Italia Ditemukan Utuh, Ada Kisah Manusia di Baliknya
Bagaimana Warga Bereaksi di Tengah Kepanikan?
Apa yang Dilakukan Warga untuk Menyelamatkan Diri?
Ketika sirene tsunami mulai berbunyi, warga di Kamchatka langsung bergerak ke tempat lebih tinggi.
Pelabuhan-pelabuhan di sekitar episentrum sempat dilanda banjir akibat gelombang yang tiba beberapa menit setelah gempa.
Namun, berkat sistem peringatan dini dan kesiapan warga, hingga kini belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa.
Di berbagai negara Pasifik lainnya, reaksi cepat juga terlihat.
Warga Hawaii misalnya, memadati jalanan menuju pegunungan setelah peringatan tsunami diumumkan.
Di beberapa tempat bahkan terjadi kemacetan parah karena lonjakan mendadak jumlah kendaraan yang hendak mengungsi.
Apa yang Dapat Dipelajari dari Kisah Ini?
Bagaimana Peran Profesionalisme di Tengah Krisis?
Kisah para dokter di Kamchatka menjadi simbol dari ketenangan dan profesionalisme dalam situasi darurat.