Guru memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan diri. Namun, kebebasan itu bukan tanpa batas.
Saat siswa menghadapi kesulitan atau membutuhkan arahan, guru hadir sebagai pembimbing yang siap memberikan dukungan dan bimbingan, bukan perintah.
4. Trilogi Kepemimpinan: Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa
Selain "Tut Wuri Handayani", peran guru diperjelas melalui dua prinsip lainnya.
Ing Ngarso Sung Tuladha: Guru berada di depan sebagai teladan.
Apa yang diucapkan, dilakukan, dan dicontohkan oleh guru akan menjadi cerminan bagi siswa. Integritas dan akhlak mulia guru menjadi kunci utama dalam pembentukan karakter siswa.
Ing Madya Mangun Karsa: Guru berada di tengah-tengah siswa untuk membangun semangat dan kemauan.
Guru menjadi fasilitator yang menginspirasi kreativitas, memicu diskusi, dan menumbuhkan motivasi belajar dari dalam diri siswa.
Ketiga prinsip ini – Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani – membentuk trilogi kepemimpinan pendidikan yang sempurna, menunjukkan peran guru yang adaptif dan holistik.
5. Tujuan Akhir: Siswa Merdeka dan Berkarakter Luhur
Sistem Among memiliki tujuan mulia: membentuk siswa yang merdeka, mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki budi pekerti luhur.
Kemerdekaan di sini bukan berarti bebas tanpa arah, melainkan kemerdekaan dalam berpikir, berkreasi, dan menentukan jalan hidup dengan landasan moral yang kuat.
Siswa didorong untuk menjadi pribadi yang utuh, tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!