TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Anggota klub motor di Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, menanggapi maraknya peredaran oli palsu yang dapat merugikan pelanggan pemilik kendaraan bermotor, Sabtu 28 Juni 2025.
Salah satunya diungkapkan Fikri, anggota klub motor Maxi Owner Sambas mengatakan peredaran oli palsu membahayakan mesin sepeda motor. Dampaknya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
"Jelas bahaya untuk mesin, untuk jangka panjang mesin akan cepat rusak," kata Fikri, yang juga warga Pemangkat, Kabupaten Sambas, Sabtu 28 Juni 2025.
Fikri menjelaskan, untuk memudahkan pemilik kendaraan mengetahui apakah oli asli atau palsu dapat dilihat dari Qr code produk oli sebelum dibeli. Produk oli asli kemasannya lebih rapi dan lengkap.
"Biasa dari kemasan bisa dibedakan, yang asli biasa terdapat QR atau kode dan juga yang asli biasa lebih rapi finishing kemasannya," katanya.
Fikri mengatakan, perbedaan harga oli palsu biasanya cenderung lebih murah dibandingkan dengan harga oli yang asli.
"Kalau dari sisi harga biasa yang palsu itu lebih murah dibanding dengan yang asli," kata Fikri.
Fikri pribadi mengaku menggunakan oli merek Deltalube untuk sepeda motor pribadinya. Dia menyarankan periode pergantian oli untuk kendaraan menyesuaikan hitungan jarak pemakaian.
Baca juga: Warga Resah Dugaan Oli Palsu Beredar, Polda Kalbar Lakukan Penyelidikan
"Aku pakai Deltalube, aku tidak hitung bulan tetapi hitung pemakaian berapa kilometer," katanya.
Dia menyebutkan, sejumlah merek kendaraan seperti Aerox, NMAX dan Lexi disarankan mengganti oli di setiap pemakaian 3000 kilometer.
"Karena untuk Aerox, Nmax, Lexi disarankan ganti oli di pemakaian 3000 kilometer cuman aku di 2000 kilometer udah ganti," tegasnya.
Dia juga mengaku setiap menggali oli kendaraan dilakukan di bengkel langganan yang sudah dipercaya.
"Gantinya di bengkel langganan ku. Cuman rata-rata bengkel biasa sudah ada oli Deltalube," katanya.
Dia menjelaskan, untuk lebih berhati-hati disarankan ketika membeli oli lebih dulu memeriksakan kemasan, harganya, kode produksinya dan kekentalan oli.
"Intinya sebelum membeli oli bisa dicek lebih dahulu dari kemasan dengan print nya, warna dengan kekentalan oli, aromanya, harganya, dan tempat belinya," katanya.
"Tambahan ada kode produksinya kalaupun oli asli," ucapnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!