"Ini uang administrasi kita sudah bayar," ucap perekam video sambil merekam petugas yang sedang menghitung uang dan mencoba menghubungi seseorang lewat telepon.
Tak lama, keributan tak bisa dihindari.
Terdengar teriakan, terlihat kursi dibanting, bahkan terjadi aksi kejar-kejaran di area rumah sakit.
Beberapa tenaga kesehatan dilaporkan menjadi sasaran kemarahan.
Siapa Korban dalam Kejadian Ini?
Apakah Tenaga Medis Jadi Sasaran?
Ya. Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Muna Barat, Rahman Saleh, menyayangkan tindakan keluarga pasien yang melampiaskan kemarahan kepada tenaga medis.
"Kalau soal pelayanan mobil ambulans dikeluhkan, kenapa harus dilampiaskan ke perawat? Harusnya sopir ambulans mereka cari," ujar Rahman saat dikonfirmasi pada Minggu (22/6/2025).
Menurutnya, tiga perawat menjadi korban langsung dalam kejadian tersebut. Beberapa bahkan mengalami kekerasan fisik.
"Saya selaku Ketua PPNI merasa prihatin dengan kejadian ini," tambahnya.
Apakah Ada Tindakan Lanjutan?
Sekretaris Umum PPNI Mubar, Zakia, menyatakan bahwa pihaknya akan mendampingi tenaga medis yang menjadi korban untuk melapor ke polisi.
"Insya Allah besok kita akan ikut mengantar korban di Polres bersama seluruh tenaga kesehatan se-Muna Barat," ujar Zakia, Minggu (22/6/2025).
Zakia menambahkan, berdasarkan pemeriksaan awal, tiga perawat dan satu dokter mengalami kekerasan, termasuk dipukul dan dilempar batu.
"Alhamdulillah kondisi mereka sudah membaik, hanya saja masih trauma," jelasnya.