Abdul Karim Keluhkan Waktu Tunggu Obat di RSUD Pontianak, Menunggu Dari Jam 12 Siang Sampai Jam 2

Penulis: Peggy Dania
Editor: Try Juliansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KELUHAN PASIEN - Abdul Karim (56), pasien rujukan dari Puskesmas, saat menunggu pengambilan obat di RSUD Kota Pontianak, Selasa 24 Juni 2025. Ia mengeluhkan lamanya antrean obat meski pelayanan awal menurutnya berjalan lancar.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Salah satu pasien rujukan dari Puskesmas, Abdul Karim (56), menyapaikan keluhannya terkait waktu tunggu pengambilan obat di RSUD Kota Pontianak, Selasa 24 Juni 2025. 

Ia mengaku kecewa dengan lamanya waktu tunggu saat mengambil obat di rumah sakit tersebut.

“Saya datang dari subuh, sebelum gate dibuka sudah standby. Dilayani langsung memang, tapi untuk ambil obat dari jam 12 siang sampai sekarang hampir jam 2 belum juga dipanggil,” ujar Abdul Karim. 

Sebelumnya, Abdul Karim datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit dada yang terasa semakin parah saat malam hari hingga mengganggu tidurnya. 

“Kalau malam sakit dada, sesak, susah tidur,” ungkapnya.

Abdul Karim yang mengidap penyakit sesak sejak tiga bulan terakhir mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertamanya berobat ke RSUD Pontianak. 

Sebelumnya, ia sempat menjalani pemeriksaan di Puskesmas sebelum akhirnya mendapat rujukan ke rumah sakit.

Ia juga mengungkapkan keterbatasannya dalam mengakses layanan daring yang menjadi salah satu kendala saat mendaftar ke rumah sakit. 

“Dari subuh saya berangkat karena tidak punya HP, jadi tidak bisa daftar online. Makanya saya datang langsung,” katanya.

Baca juga: Edi Kamtono Tegaskan Penindakan Truk Overload Demi Keselamatan Warga

Tak hanya soal layanan medis, Abdul Karim juga berbagi sedikit tentang kehidupan pribadinya yang penuh perjuangan.

 “Saya punya istri empat. Banyak istri, tapi cobaan juga makin banyak,” ujarnya lirih. 

Ia menyebut istri pertama dan ketiga telah bercerai, istri kedua sakit dan tidak bisa bekerja, sementara istri keempat telah meninggal dunia. 

Saat ini, ia tinggal bersama istri kedua dan seorang anak berusia 9 tahun.

Dulunya ia bekerja di Malaysia, namun kini tak lagi bisa mencari nafkah karena kondisi kesehatannya yang menurun. 

Ia pun berharap adanya perbaikan layanan di RSUD Pontianak agar pasien tak perlu menunggu terlalu lama dan bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik.

Halaman
12

Berita Terkini