TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Ada yang unik dalam keseharian Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Safruddin Asra. Di tengah padatnya aktivitas sebagai pimpinan legislatif, ia kerap memulai pagi dengan duduk santai di warung kopi (warkop), menyapa dan berdiskusi dengan warga, Minggu 22 Juni 2025.
Bagi Safruddin, ngopi bareng bukan sekadar menikmati secangkir kopi, melainkan menjadi sarana efektif untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
Ia menyebut tradisi ngopi pagi di warung kopi sudah mengakar kuat di masyarakat Kalimantan Barat, termasuk di Mempawah.
“Ngopi bareng ini sudah jadi tradisi di Mempawah, bahkan di Kalbar. Cukup datang ke warung kopi, saya bisa langsung berdialog, mendengar keluh kesah, dan mendapatkan banyak masukan dari warga,” ungkap Safruddin.
• Disperindagnaker Mempawah Antisipasi Peredaran Oli Palsu, Belum Ada Temuan di Lapangan
Menurutnya, suasana santai di warkop justru menciptakan ruang yang terbuka dan nyaman bagi warga untuk menyampaikan pandangan, termasuk usulan terkait pembangunan daerah.
“Kendati diselingi canda dan tawa, tapi pemikiran yang disampaikan warga sangat realistis. Terlebih saat ini kita sedang menyusun rancangan program pembangunan lima tahun ke depan. Jadi masukan warga sangat relevan dan berguna,” jelasnya.
Menariknya, tak hanya dukungan dan ide-ide yang ia terima, namun juga kritik yang bersifat konstruktif.
“Ya, ternyata dengan cara seperti ini warga lebih berani menyampaikan kritik. Tapi yang saya apresiasi, semua kritik itu disampaikan dengan niat baik, muatannya untuk perbaikan,” kata Sadruddin.
Ia menambahkan, komunikasi informal seperti ini akan terus ia lakukan karena terbukti efektif menjembatani antara legislatif dan masyarakat.
“Bagi saya, warung kopi adalah ruang dialog. Di sinilah kami bisa menyatu dengan warga, tanpa protokoler, tanpa jarak. Inilah demokrasi yang sebenarnya,” tutupnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!