Disperindagnaker Mempawah Antisipasi Peredaran Oli Palsu, Belum Ada Temuan di Lapangan

“Harapannya, masyarakat bisa lebih teliti dan tidak menjadi korban. Edukasi ini penting agar konsumen tidak tertipu saat membeli oli,” jelas Hendri.

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RAMADHAN
BERI KETERANGAN - Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagnaker) Kabupaten Mempawah, Hendri Kurniawan. Ia mengatakan pihaknya mulai mengambil langkah antisipatif terhadap potensi peredaran oli palsu di masyarakat, Minggu 22 Juni 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagnaker) Kabupaten Mempawah mulai mengambil langkah antisipatif terhadap potensi peredaran oli palsu di masyarakat, Minggu 22 Juni 2025.

Meski hingga kini belum ditemukan kasus konkret, upaya pencegahan sudah dilakukan sejak dini.

“Untuk saat ini, belum ada laporan atau temuan terkait oli palsu di Mempawah,” ungkap Kepala Bidang Perdagangan Dusperindagnaker, Hendri Kurniawan, saat dikonfirmasi.

Namun demikian, pihaknya tidak tinggal diam. Disperindagnaker telah melakukan sosialisasi melalui media sosial guna mengedukasi masyarakat tentang ciri-ciri oli palsu dan cara membedakannya dari produk asli.

Polres Mempawah Gelar Bakti Religi, Sambut Hari Bhayangkara dengan Aksi Nyata di Rumah Ibadah

“Harapannya, masyarakat bisa lebih teliti dan tidak menjadi korban. Edukasi ini penting agar konsumen tidak tertipu saat membeli oli,” jelas Hendri.

Langkah pengawasan lebih lanjut juga sedang disiapkan. Hendri mengungkapkan bahwa pihaknya berencana menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko dan bengkel, meskipun masih menunggu arahan dari pimpinan.

“Memang ada rencana untuk turun langsung ke lapangan, namun pelaksanaannya masih menunggu petunjuk lebih lanjut,” katanya.

Dalam waktu dekat, tim pengawas perdagangan dari Disperindagnaker Mempawah akan mulai melakukan pemantauan terhadap kemungkinan praktik penjualan oli palsu di wilayah tersebut.

“Kita akan cek dulu di lapangan. Kalau nanti ada indikasi, barulah bisa kita simpulkan tujuan peredarannya apakah untuk kendaraan atau kebutuhan lain. Sampai sekarang, belum ada informasi jelas soal itu,” tutup Hendri. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved