Sementara itu, pasangan saingan, Lisius Sahat Tinambunan dan Arman, juga menunjukkan semangat.
Meski tak berhasil meraih kursi kepemimpinan, upaya mereka tetap menjadi bagian dari dinamika demokrasi internal AMSI yang sehat dan dewasa.
Program Kerja: Reformatif, Strategis, dan Visioner
Setelah terpilih, Muhlis Suhaeri langsung menyampaikan rencana kerja yang akan ia jalankan bersama tim pengurus barunya.
Ia membagi programnya ke dalam tiga kategori utama: jangka pendek, menengah, dan panjang.
Setiap program disusun dengan cermat, mencerminkan pemahaman mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh media siber di era digital saat ini.
1. Program Jangka Pendek: Pembenahan Internal dan Kapasitas Anggota
Langkah awal yang akan dilakukan oleh Muhlis-Mursalin adalah melakukan pembenahan internal organisasi.
Termasuk di dalamnya administrasi keanggotaan, kapasitas konten, penguasaan media sosial, bisnis model, teknologi, hingga penyediaan pelatihan intensif bagi anggota.
“Ini adalah fondasi yang harus kita perkuat terlebih dahulu. Tanpa struktur organisasi yang solid dan anggota yang berkualitas, sulit bagi kita untuk naik level,” Muhlis Suhaeri merinci.
• AMSI Perkuat Jurnalisme Berbasis Fakta di Tengah Isu Sawit dan Tambang Kalbar
2. Program Jangka Menengah: Sinergi dengan Stakeholder Strategis
Tahap berikutnya adalah membangun sinergi dengan berbagai stakeholder penting seperti Forkopimda, pemerintah daerah, aparat penegak hukum, lembaga vertikal, institusi pendidikan, serta perusahaan lokal maupun internasional.
Menurut Muhlis Suhaeri, kolaborasi ini sangat penting untuk meningkatkan daya dukung ekosistem media di Kalbar.
Selain itu, ia juga ingin menjalin hubungan baik dengan lembaga penelitian, NGO, LSM, serta universitas-universitas ternama.
3. Program Jangka Panjang: AMSI Award Kalbar sebagai Wujud Apresiasi Nasional