TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bergerak naik, harga BBM besok Kamis 12 Juni 2025 beda harga minyak Subsidi di SPBU Pertamina dan swasta cek disini.
Penyesuai harga BBM terus terjadi.
Hal ini seiring kondisi harga minyak global turun tipis pada perdagangan Rabu (11/6) pagi waktu Asia.
Dimana di tengah sikap hati-hati pasar terhadap hasil perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang belum mendapat restu akhir dari Presiden Donald Trump.
Selain itu, pelemahan permintaan minyak dari China dan peningkatan produksi dari kelompok OPEC+ turut menekan harga minyak.
• Naik Lagi! Harga BBM Besok 11 Juni 2025, Selisih Subsidi Pertamina dan SPBU Swasta Seluruh Indonesia
Mengutip Reuters, harga minyak Brent turun 24 sen atau 0,36 persen menjadi US$66,63 per barel.
Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga terkoreksi 21 sen atau 0,32 persen ke US$64,77 per barel pada pukul 01.19 GMT.
“Kesepakatan dagang ini menghilangkan sebagian risiko penurunan ekonomi, khususnya di China dan AS, yang seharusnya positif bagi permintaan dan harga minyak,” ujar Tony Sycamore, analis pasar di IG.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengungkapkan, AS dan China telah mencapai kerangka kerja untuk memulihkan kesepakatan dagang yang dicapai di Jenewa.
Kerangka ini mencakup pelonggaran ekspor mineral kritis seperti tanah jarang dari China dan pencabutan sebagian pembatasan ekspor AS.
Namun, implementasi akhir masih menunggu persetujuan Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping, yang membuat pasar masih berhati-hati.
Data Impor Minyak China & Produksi OPEC+ Jadi Sentimen Negatif
Tekanan tambahan datang dari data impor minyak China yang dirilis awal pekan ini.
Impor minyak mentah Negeri Tirai Bambu tercatat 46,60 juta ton pada Mei, turun 3 persen dari bulan sebelumnya, sementara impor produk minyak turun 12,9 persen.
Di sisi lain, kelompok OPEC+ berencana menambah produksi minyak sebesar 411.000 barel per hari pada Juli, menandai bulan keempat berturut-turut pelonggaran pembatasan produksi.