Baca tanpa iklan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Vantony Huang, seorang pengusaha asal Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah akibat gangguan serius pada jaringan WiFi rumahnya.
Ia menduga kuat WiFi miliknya disabotase oleh oknum petugas lapangan dari provider Telkomsel.
Masalah bermula sejak akhir 2021, namun makin memburuk pada 2022, ketika koneksi internet rumahnya sering bermasalah dan perangkatnya diduga diretas.
Meski sudah berulang kali melapor ke call center dan meminta penggantian modem, keluhan Vantony tak kunjung ditindaklanjuti.
Ia mencurigai adanya penyusupan sistem karena sinyal WiFi malah kuat di rumah tetangga ketimbang di rumahnya sendiri.
Puncaknya, dua orang mengaku sebagai tim investigasi datang ke rumahnya, namun justru kedapatan mengutak-atik modem secara mencurigakan.
Vantony menilai tindak-tanduk beberapa petugas dan minimnya transparansi dari pihak provider memperkuat dugaan sabotase yang merugikan bisnis serta kehidupannya secara signifikan.
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Kapan Masalah WiFi Mulai Terjadi dan Bagaimana Gejalanya?
Sejak Kapan Jaringan WiFi Bermasalah?
Vantony menyebut permasalahan mulai muncul sejak akhir 2021.
Ketika itu, WiFi di rumahnya mulai menunjukkan gejala aneh seperti koneksi yang tidak stabil hingga aktivitas mencurigakan pada perangkat yang terhubung.
"Akhir tahun 2021 sudah bermasalah, dan tahun 2022 makin kelihatan. Setiap handphone yang terhubung ke WiFi seperti di-hack," ungkapnya saat diwawancarai pada Minggu (11/5/2025).
Ia telah berulang kali menghubungi call center Telkomsel untuk mengganti password WiFi dan bahkan meminta pergantian modem.
Namun, respons yang diterimanya tidak memuaskan.
Apa Respons Telkomsel Saat Itu?
Menurut Vantony, seorang teknisi lapangan berinisial W yang selama ini menangani instalasi dan perawatan WiFi di rumahnya, tak kunjung mengganti modem meski sudah ada permintaan resmi.
“Masalah WiFi saya dari awal dipegang Witra, petugas lapangan. Tapi meski sudah saya lapor ke call center, modem tidak pernah diganti,” ujarnya.
Mengapa Vantony Mencurigai Adanya Sabotase?
Apa Kejanggalan Teknis yang Terjadi?
Pada April 2023, setelah kembali meminta penggantian modem, petugas datang namun hanya menyetel ulang perangkat melalui laptop dan ponsel mereka.
Tak lama setelahnya, modem kembali bermasalah.
Vantony mencatat keanehan pada sinyal WiFi: di dalam rumah sinyal justru lemah, namun tiga rumah dari lokasi, sinyalnya masih kuat.
Ia pun meminta agar tim teknis dari Medan dikirim tanpa memberitahukan teknisi lokal, namun permintaan itu tidak dipenuhi.
Apa yang Terjadi Saat Didatangi ‘Timsus’?
Pada 26 April 2023, seorang petugas lapangan kembali datang membawa modem baru tanpa permintaan, namun Vantony menolaknya.
Keesokan harinya, dua orang mengaku sebagai tim khusus (timsus) datang ke rumahnya.
"Salah satu dari mereka turun ke lantai satu, katanya mau geser mobil. Tapi nggak masuk lagi, malah istri saya lihat mereka mengobrak-abrik modem di lantai satu bersama petugas Witra," ujar Vantony.
Saat dipergoki, salah satu dari mereka melompat keluar rumah dan kabur. Setelah dicek, kabel modem ditemukan sudah dipotong.
Apa Dampaknya Terhadap Kehidupan dan Bisnis Vantony?
Bagaimana Bisnisnya Terdampak?
Akibat gangguan jaringan dan dugaan penyalahgunaan akses, Vantony mengklaim bisnisnya mengalami kerugian besar.
“WhatsApp saya terganggu, nomor telepon saya menelepon orang lain sendiri. Saya tidak bisa menjalankan toko dengan baik selama beberapa tahun. Kerugian saya mencapai ratusan juta rupiah,” katanya.
Apakah Ada Bukti Aktivitas Mencurigakan?
Ia menyebut menemukan aktivitas penggunaan internet sebesar 93,5 Mb oleh teknisi pada 27 April 2023, padahal saat itu kabel modem sudah terpotong.
Selain itu, panggilan misterius ke call center dilakukan dari telepon rumahnya tanpa sepengetahuannya.
“Saya minta data pemakaian dari Grapari, tapi mereka tidak kasih. Katanya harus pakai surat dari kepolisian,” tambahnya.
Bagaimana Respons Pihak Telkomsel?
Apakah Telkomsel Sudah Memberi Penjelasan?
Vantony mengaku sudah mencoba menghubungi dan mendatangi Grapari Telkomsel di Kota Medan serta menghubungi call center 147 dan 188 untuk berbicara langsung dengan pimpinan Telkomsel.
Namun, permintaannya ditolak.
“Kartu Halo saya bermasalah, pembayaran melebihi limit. Kalau ditelepon istri atau sebaliknya, kadang nggak tersambung. Saya curiga ini ada upaya menghancurkan rumah tangga dan bisnis saya,” ungkapnya.
Bagaimana Tanggapan Resmi dari Telkomsel?
Saat wartawan mencoba meminta keterangan ke Grapari Telkomsel di Kota Stabat, pihak kantor meminta untuk menghubungi bagian komunikasi (Corcom) Telkomsel Medan.
Ketika dihubungi, perwakilan bernama Alif belum bisa memberi keterangan karena sedang ada kegiatan.
“Nanti aku telepon lagi, aku lagi ada acara,” ujar Alif singkat.
Apa Langkah Selanjutnya yang Ditempuh Vantony?
Vantony masih berusaha mencari keadilan.
Ia menuntut transparansi dari pihak Telkomsel terkait data penggunaan layanan dan meminta penyelesaian yang adil atas kerugian yang dideritanya.
“Saya tidak mau masalah ini berlarut-larut. Saya hanya ingin hak saya sebagai pelanggan dihormati dan kerugian saya diganti,” tegasnya.
Catatan:
- Artikel ini disusun berdasarkan kesaksian narasumber.
- Pihak Telkomsel belum memberikan tanggapan resmi saat artikel ini ditayangkan.
- Redaksi akan terus berupaya mengonfirmasi informasi ini demi prinsip keberimbangan.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengusaha Rugi Ratusan Juta WiFi Rumah Disabotase Provider, Gerak Gerik Petugas Mencurigakan: Drama
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!