Berita Viral

Nasib Tragis Nenek Asyah Dikeroyok Usai Diteriaki Penculik di Cianjur, Bermula Minta Tolong

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NENEK DIKEROYOK WARGA - Nenek Asyah (76) menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan warga di Kampung Legok, Desa Bunijaya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Momen pengeroyokan tersebut sempat viral di media sosial. Permintaan tolong seorang nenek di Cianjur, Jawa Barat, berujung tragis saat ia justru menjadi korban pengeroyokan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Permintaan tolong seorang nenek di Cianjur, Jawa Barat, berujung tragis saat ia justru menjadi korban pengeroyokan. 

Asyah (76), yang kelelahan berjalan kaki usai mengambil dana pensiun di Sukabumi, meminta bantuan kepada seorang anak kecil.

Namun, permintaan itu malah disalahartikan sebagai upaya penculikan hingga memicu amarah warga. 

Video yang memperlihatkan aksi pengeroyokan terhadap lansia itu pun viral di media sosial dan menuai kecaman publik. 

Polisi telah menangkap satu pelaku bernama Ahmad (50) yang mengaku gelap mata setelah mendengar kabar palsu bahwa anaknya nyaris diculik. 

Sementara satu pelaku lainnya, Abdul Kohar (37), masih dalam pengejaran dan telah ditetapkan sebagai buronan. 

Keluarga korban membantah keras tuduhan penculikan dan menyayangkan tindakan warga yang main hakim sendiri tanpa memastikan kebenaran.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Bagaimana Kronologi Pengeroyokan Terjadi?

Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Hari Kejadian?

Peristiwa bermula pada Minggu, 4 Mei 2025, saat Asyah pulang dari Sukabumi setelah mengambil dana pensiun almarhum suaminya. 

Dalam perjalanan pulang ke Kampung Legok, Desa Bunijaya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Asyah merasa kelelahan karena harus berjalan di jalan menanjak.

Karena merasa tidak kuat, ia meminta bantuan kepada seorang anak kecil yang kebetulan berada di sekitar lokasi. 

Namun, bukannya membantu, anak tersebut justru lari dan menimbulkan kecurigaan warga.

Bagaimana Reaksi Warga terhadap Asyah?

Warga yang melihat kejadian tersebut salah paham. Asyah dituduh sebagai penculik anak dan spontan dikeroyok oleh massa. 

Rekaman berdurasi 23 detik yang beredar menunjukkan seorang pria berbaju putih memaki hingga memukul Asyah di hadapan warga lain. 

Aksi itu sempat dicegah oleh beberapa orang, namun tetap saja penganiayaan terjadi.

Siapa Pelaku di Balik Penganiayaan Ini?

Apa Alasan Ahmad Ikut Memukul?

Salah satu pelaku yang telah ditangkap adalah Ahmad (50), warga setempat. Ia mengaku melakukan pemukulan karena tersulut emosi setelah mendengar kabar bahwa anaknya hampir diculik.

"Saat saya menuju pulang, saya mendengar informasi jika anak saya akan diculik. Setelah menanyakan siapa pelakunya, beberapa orang menyebut nama korban," ujar Ahmad kepada wartawan pada Selasa (6/5/2025), dilansir Tribun Jabar.

Ahmad mengakui bahwa ia memukul Asyah di bagian wajah dan dada karena emosi. 

Ia kini telah diamankan dan dikenakan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Siapa Pelaku Lain yang Masih Buron?

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, menyatakan bahwa pihaknya masih memburu pelaku lain, Abdul Kohar (37), yang telah ditetapkan sebagai buron.

"Pelaku Abdul Kohar masih kita kejar, karena usai melakukan penganiayaan, ia langsung melarikan diri," kata AKP Tono.

Bagaimana Kondisi dan Tanggapan Keluarga Korban?

Apa Kata Cucu Korban Mengenai Tuduhan Penculikan?

Cucu korban, Nur Azizah (30), sangat menyayangkan kejadian ini dan menegaskan bahwa neneknya bukan penculik. 

Ia mengatakan bahwa keluarga baru mengetahui insiden itu saat Asyah dibawa ke kantor desa dalam kondisi babak belur dan dituduh menculik.

"Tak hanya dituduh sebagai penculik, bahkan dipukuli sejumlah warga. Kami langsung pergi ke kantor desa untuk menjemput nenek dan menjelaskan semuanya," tutur Azizah.

Ia menambahkan bahwa lokasi kejadian dengan rumah neneknya sebenarnya hanya berjarak sekitar lima menit perjalanan dengan sepeda motor.

Mengapa Tuduhan Itu Bisa Terjadi?

Menurut Azizah, masyarakat terlalu cepat mengambil kesimpulan tanpa klarifikasi lebih dahulu. Bahkan, setelah Asyah dijemput dan dibawa pulang, masih ada warga yang meneriakinya dengan sebutan "penculik" sepanjang jalan.

"Harusnya saat kejadian ditanya dulu, tapi informasinya malah langsung dipukuli," ungkapnya.

Mengapa Kasus Ini Menjadi Viral?

Video pengeroyokan yang tersebar di media sosial memicu kecaman luas dari netizen dan pegiat kemanusiaan. 

Banyak yang mengecam tindakan main hakim sendiri tanpa bukti kuat. 

Peristiwa ini mencerminkan bagaimana informasi yang salah dan emosi massa bisa mengarah pada tindakan kekerasan terhadap orang tak bersalah.

Apa Langkah Selanjutnya dari Kepolisian?

Polisi berjanji akan menuntaskan kasus ini dan membawa semua pelaku ke pengadilan. 

Mereka juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan melakukan tindakan anarkis, terutama berdasarkan kabar yang belum terverifikasi.

Peristiwa yang menimpa Nenek Asyah menjadi pelajaran penting tentang bahayanya miskomunikasi dan ketidaksabaran masyarakat dalam menyikapi situasi. 

Kejadian ini memperlihatkan bahwa siapa pun bisa menjadi korban jika hukum tidak dijadikan sebagai acuan utama dalam menyelesaikan persoalan.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Nenek Asyah Dikeroyok Warga Usai Diteriaki ‘Penculik’, Berawal Minta Tolong, 1 Pelaku Buron

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkini