TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Seorang pria asal Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara nekat ingin mengakhiri hidupnya dengan gantung diri diatas pohon setinggi 6 meter.
Aksi LB, (36) sempat menggegerkan warga sekitaran area jogging track Universitas Tanjungpura (Untan), Pontianak, Senin 5 Mei 2025 sore.
Beruntung aksi nekatnya itu dapat dicegah dan diselamatkan petugas keamanan serta Damkar.
Petugas gabungan dari kepolisian, Damkar Panca Bhakti, dan Tim SAR Polda Kalbar sigap tiba di lokasi dan melakukan evakuasi dengan cara memotong pohon tempat pria itu tergantung.
Baca juga: KRONOLOGI Lurah Singkawang Terjaring OTT Lengkap Barang Bukti, AN Resmi Diberhentikan
Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Jatmiko, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan bahwa pria itu berinisial LB, (36) warga asal Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Saat ini, LB masih menjalani perawatan intensif di Unit Gawat Darurat RS Untan Pontianak dan terpasang alat bantu pernapasan (ventilator),” jelas AKP Jatmiko saat dikonfirmasi, Senin malam.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, LB diduga mengalami tekanan psikologis berat yang menjadi latar belakang tindakannya.
Informasi tersebut diperkuat oleh keterangan seorang warga berinisial IA (41), yang sempat menampung LB di kediamannya.
Baca juga: Oknum Polisi di Pati Jadi Dalang Perampokan Minimarket, Bagaimana Kronologi dan Penanganannya?
Menurut IA, LB keluar dari rumah sekitar pukul 03.00 WIB tanpa berpamitan dan berjalan kaki tanpa tujuan.
Ia juga menyebutkan bahwa LB merupakan mantan pekerja migran yang dideportasi dari Malaysia setelah ditahan selama delapan bulan karena bekerja secara ilegal.
Selain itu, korban sempat cerita bahwa istrinya berselingkuh di kampung halaman, dan sejak saat itu korban kelihatan semakin murung.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman terhadap motif dan kondisi kejiwaan LB, serta berkoordinasi dengan rumah sakit dan pihak terkait untuk penanganan lanjutan, termasuk upaya menghubungi keluarganya di daerah asal.
Kronologi
Satpam yang bertugas di Taman Digulis, Sabandi menjelaskan kronologi kejadian yang sempat membuat sekitaran heboh.
Sabandi mengatakan pria tersebut sudah berada di atas pohon dan diketahui setelah pria tersebut melemparkan ranting pohon ke seorang pengguna jalan.
"Waktu dia manjat kita tidak melihatnya, kata yang pertama lihat memang sudah ada di atas dia. Yang buat orang tahu itu ada orang jogging terus dia ngelempar ranting pohon ke arah orang jogging tersebut lalu orang tersebut melapor ke satpam," kata Sabandi.
Menurut Sabandi, pria tersebut sudah berada di atas pohon sekitar 3 hingga 4 jam dan sempat disuruh turun oleh beberapa warga namun ia tidak ingin turun.
Ia mengatakan pria tersebut memanjat pohon cukup tinggi serta licin sehabis hujan sehingga menyulitkan pihak kepolisian dan satpolpp telah datang untuk melakukan evakuasi.
Sementara itu, Sabandi mengucapkan baju yang pria tersebut kenakan sudah diikat ke lehernya serta ke dahan pohon di atas kepalanya.
"Posisi baju ini, baju kaos dia sudah diikat ke lehernya pas juga ada dahan melintang dekat kepalanya kemudian diikatkannya di situ," ucap Sabandi.
Pihak kepolisian dan satpolpp juga sudah berupaya untuk memotong pohon tersebut guna memudahkan evakuasi.
Sabandi mengungkapkan setelah dipotong pohon tersebut masih tersangkut dibeberapa pohon lainnya sehingga seorang polisi memanjat pohon untuk memotong pakaian yang telah diikatkan pria tersebut ke dahan pohon.
Setelah itu, ia mengatakan pria tersebut sudah sempat menggantungkan dirinya sekitar kurang lebih 5 menit sebelum akhirnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 19.00 WIB sehabis Isya dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Untan.
Ia juga menambahkan pria tersebut merupakan warga yang berasal dari luar daerah Provinsi Kalimantan Barat.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!