Berita Viral

Curhat Sopir Truk Terjebak Macet di Tanjung Priok: Tanggungan Keluarga Lebih Berat dari Kopling

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERJEBAK MACET - Kemacetan lalu lintas akibat aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok masih terjadi di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, pada Jumat 18 April 2025. Kemacetan panjang di ruas Jalan Yos Sudarso menuju Pelabuhan Tanjung Priok tak menyurutkan semangat para sopir truk, salah satunya Matsanun (46), yang tetap sabar meski harus berjam-jam menunggu di balik kemudi.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kemacetan panjang di ruas Jalan Yos Sudarso menuju Pelabuhan Tanjung Priok tak menyurutkan semangat para sopir truk, salah satunya Matsanun (46), yang tetap sabar meski harus berjam-jam menunggu di balik kemudi. 

Bagi Matsanun, beban hidup sebagai tulang punggung keluarga jauh lebih berat ketimbang rasa pegal akibat terus menginjak kopling di tengah padatnya arus lalu lintas. 

“Enggak (pegal), karena butuh,” ujarnya sambil tertawa saat ditemui di kawasan Sungai Bambu, Jakarta Utara. 

Ia bahkan menegaskan, “Lebih berat tanggungan keluarga daripada pegal injak kopling.” 

Disadur dari Tribun Jatim Sabtu 19 April 2025, Matsanun mengaku kemacetan kali ini lebih parah dibanding hari-hari biasanya, terutama sejak Kamis 17 April 2025 akibat meningkatnya aktivitas bongkar muat menjelang libur panjang. 

Ia yang berangkat dari Cikande sejak pagi, harus terjebak macet begitu keluar dari Tol Plumpang. Meski kondisi jalanan nyaris stagnan, 

Matsanun tetap bertahan karena ada hal yang lebih mendesak dari sekadar waktu: kewajiban menafkahi keluarga di rumah.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Bagaimana Sopir Truk Menghadapi Kemacetan di Tanjung Priok?

Kisah Matsanun: Tak Pegal Karena Tanggungan Keluarga

Matsanun (46), seorang sopir truk kontainer, membagikan pengalamannya saat terjebak dalam kemacetan parah di Jalan Yos Sudarso arah Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat, 18 April 2025. 

Pria asal Cikande, Kabupaten Serang ini mengaku tidak merasa pegal meski harus berjam-jam menginjak kopling.

“Enggak (pegal), karena butuh,” ujar Matsanun sambil tertawa saat ditemui di wilayah Sungai Bambu, Tanjung Priok, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baginya, rasa lelah akibat kemacetan tidak sebanding dengan beban pikiran sebagai kepala keluarga. “Lebih berat tanggungan keluarga daripada pegal injak kopling,” lanjutnya.

Kemacetan Lebih Parah dari Biasanya

Matsanun mengatakan bahwa kemacetan yang ia alami kali ini jauh lebih buruk dibandingkan hari-hari sebelumnya. 

Ia memulai perjalanan dari Cikande sekitar pukul 07.30 WIB menuju terminal NPCT1, namun sudah mulai terjebak macet sejak keluar dari Tol Plumpang.

“Ya enggak tahu (sampai jam berapa). Biasanya enggak separah ini, lancar,” ujarnya penuh pasrah.

Apa Penyebab Kemacetan di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok?

Lonjakan Aktivitas Bongkar Muat dan Libur Panjang

Kemacetan yang terjadi bukan tanpa sebab. Menurut pantauan di lapangan pada Jumat pagi pukul 09.05 WIB, arus lalu lintas di Jalan Yos Sudarso sangat padat, terutama dari wilayah Kelurahan Sungai Bambu hingga gerbang Pelabuhan Tanjung Priok.

Truk-truk kontainer tampak mendominasi jalan, bergerak lambat, bahkan sesekali berhenti total akibat antrean panjang untuk bongkar muat barang. 

Beberapa sopir tampak kelelahan; ada yang menyandarkan kepala di kursi sambil mengangkat kaki ke atas setir, mencoba mengistirahatkan tubuh sejenak.

Namun, ketika lalu lintas kembali bergerak, mereka pun sigap menyalakan mesin dan kembali melaju.

Penjelasan dari Pihak Pelabuhan

Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, menjelaskan bahwa kepadatan ini dipicu oleh meningkatnya aktivitas di terminal setelah masa pembatasan angkutan selama libur Lebaran.

“Aktivitas bongkar muat meningkat karena proses penerimaan dan pengiriman barang dilakukan bersamaan pasca-pembatasan operasional angkutan Lebaran. Ditambah perusahaan-perusahaan tengah mengejar waktu sebelum libur panjang tanggal 18–20 April 2025,” jelas Adi.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa kemacetan di area pelabuhan bukan hanya soal lalu lintas, tetapi juga manajemen logistik dan distribusi yang sedang berada di puncak aktivitasnya.

Bagaimana Kondisi Jalanan Saat Macet di Tanjung Priok?

Perilaku Pengendara di Tengah Kemacetan

Kemacetan tidak hanya melibatkan truk-truk besar. 

Kendaraan pribadi dan sepeda motor juga ikut menyumbang kepadatan. 

Beberapa pengendara roda dua yang tak sabar, memilih menggunakan trotoar untuk menyalip kendaraan besar.

Sementara itu, mereka yang tetap di jalur utama mencoba menyelinap di sela-sela truk demi mempercepat perjalanan. Suara klakson panjang bersahut-sahutan menjadi latar suara yang tak terhindarkan di tengah kemacetan.

Keteguhan dan Kesabaran di Tengah Tekanan

Di balik hiruk pikuk kemacetan, ada potret kesabaran dan keteguhan hati dari para sopir truk yang tetap menjalankan tugasnya. 

Meski fisik lelah dan emosi mudah terpancing, mereka paham bahwa pekerjaan ini bukan hanya tentang mengantar barang, tetapi juga tentang menjaga kehidupan orang-orang tercinta di rumah.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Kisah Sopir Truk Ini?

Refleksi atas Beban Hidup dan Profesionalisme

Kisah Matsanun adalah cerminan dari banyak sopir lainnya yang menanggung beban hidup di balik setir. 

Meski pekerjaan mereka terlihat kasar dan melelahkan, ada ketegaran batin yang luar biasa.

Kalimat “lebih berat tanggungan keluarga daripada pegal injak kopling” menjadi penegasan bahwa motivasi mereka bukan hanya uang, melainkan juga tanggung jawab dan cinta terhadap keluarga.

Perlunya Evaluasi Sistem Lalu Lintas dan Logistik

Kemacetan seperti ini menjadi pengingat bahwa sistem distribusi logistik dan pengelolaan arus kendaraan di sekitar pelabuhan butuh perhatian serius. 

Koordinasi antara otoritas pelabuhan, kepolisian, dan pemerintah daerah sangat diperlukan agar kelancaran transportasi tetap terjaga, terutama saat menjelang libur panjang.

Artikel ini tidak hanya menampilkan sisi kemacetan sebagai masalah teknis, tetapi juga sebagai realitas sosial yang menyentuh sisi kemanusiaan. 

Di balik antrean truk yang mengular, ada cerita perjuangan, dedikasi, dan pengorbanan yang patut dihargai.

Jika kamu punya cerita serupa atau pernah mengalami kemacetan ekstrem di wilayah pelabuhan, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!

(*)

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkini