TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Curah hujan tinggi menyebabkan muka air sungai kapuas-melawi menyebabkan banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Dampak luapan dua sungai besar di Kalbar itu membuat jalan pemukiman yang berada di daerah aliran sungai terendam air.
Banjir menyebabkan aktivitas warga terhambat. Jalan pemukiman yang terendam membuat warga terpaksa harus menggunakan perahu untuk keluar beraktivitas.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang mencatat, banjir sudah terjadi di 5 Kecamatan. Antara lain: Sintang, Sepauk, Ketungau Hilir dan Ketungau Tengah dan Tempunak.
• Wakil Bupati Sintang Florensius Ronny Pastikan Stok Sembako Aman, Harga Fluktuatif
Meski beberapa desa di 5 Kecamatan kebanjiran luapan sungai, Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat belum berencana menetapkan status tanggap darurat bencana alam Batingsor.
"Kita belum menetapkan status tanggap darurat bencana batingsor. Karena baru terdampak 4 Kecamatan. Kita berharap banjir tidak meluas," kata Sekda Sintang, Kartiyus, Senin 24 Maret 2025.
Menurut Kartiyus peningkatan status siaga ke tanggap darurat bencana alam batingsor masih menunggu perkembangan dan laporan dari para camat.
Dia berharap, banjir segera surut supaya tidak menghambat aktivitas masyarakat jelang Idulfitri.
"Karena kalau separuh dari 14 Kecamatan sudah banjir, mau tidak mau kita tetapkan tanggap darurat bencana alam batingsor. Kita msih menunggu karena tidak sembarangan menetapkan status tanggap darurat. Kita masih menunggu perkembangan laporan dari para camat kita di lapangan. Baru 4 kecamataan, jadi belum kita tetapkan tanggap darurat," ujar Kartiyus. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!