Kisah Yesaya dan Petrus menunjukkan bahwa Tuhan tidak memanggil orang yang sempurna, tetapi Dia menyempurnakan mereka yang dipanggil-Nya.
Kita diajak untuk percaya dan menanggapi panggilan Tuhan dengan kerendahan hati serta kesediaan untuk diubah oleh-Nya.
Kesetiaan pada Injil sebagai Dasar Hidup
Dalam bacaan kedua, Santo Paulus menegaskan pentingnya berpegang teguh pada Injil.
Dia menyampaikan bahwa ia adalah rasul yang “paling hina,” tetapi oleh kasih karunia Tuhan, ia dapat melaksanakan tugasnya (1Kor. 15:10).
Ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan kita dalam pelayanan bukan karena kehebatan kita, melainkan karena anugerah Allah.
Refleksi dan Aplikasi dalam Hidup Sehari-hari
Apakah kita merasa tidak layak seperti Yesaya dan Petrus?
Tuhan tidak mencari orang sempurna, tetapi hati yang mau dibentuk-Nya.
Apakah kita sudah setia dalam tugas dan panggilan kita?
Baik sebagai pelayan Gereja, orang tua, maupun pekerja, kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus.
Bagaimana kita bisa lebih peka terhadap panggilan Tuhan?
Melalui doa, sakramen, dan pelayanan, kita dapat mendengarkan suara Tuhan lebih jelas.
Doa
Tuhan yang Mahakasih, kami bersyukur atas panggilan-Mu dalam hidup kami.
Meskipun kami penuh kelemahan, Engkau tetap mempercayakan tugas mulia kepada kami.
Berilah kami hati yang siap menanggapi panggilan-Mu dan setia dalam menjalankannya.
Amin.
(*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!