TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pada Hari Minggu Biasa V hari ini Minggu 9 Februari 2025, Gereja Katolik mengajak umat untuk merenungkan panggilan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Bacaan pertama dari Yesaya 6:1-2a,3-8 mengisahkan panggilan Nabi Yesaya, yang merasa tidak layak namun tetap diutus oleh Allah.
Sementara dalam Injil Lukas 5:1-11, Yesus memanggil Simon Petrus untuk menjadi “penjala manusia” setelah mukjizat penangkapan ikan yang luar biasa.
Bacaan kedua dari 1 Korintus 15:1-11 menegaskan pentingnya berpegang teguh pada Injil sebagai dasar iman. Santo Paulus, yang sebelumnya adalah penganiaya Gereja, menjadi saksi bahwa kasih karunia Tuhan mampu mengubah siapa saja yang bersedia menanggapi panggilan-Nya.
Dengan warna liturgi hijau yang melambangkan pertumbuhan iman, renungan ini mengajak umat Katolik untuk merenungkan bagaimana mereka dapat menanggapi panggilan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
[Cek Berita dan informasi Renungan Harian KLIK DISINI]
Apa makna panggilan Tuhan bagi kita?
Bagaimana kita bisa lebih setia menjalani perutusan-Nya?
Simak renungan lengkapnya di sini.
Menanggapi Panggilan Tuhan dengan Iman
Hari Minggu Biasa V ini mengajak kita untuk merenungkan panggilan Tuhan dalam hidup kita.
Dalam bacaan pertama, Nabi Yesaya mengalami panggilan Allah dalam sebuah penglihatan luar biasa.
Dia merasa tidak layak, tetapi Allah menyucikannya dan mengutusnya: “Inilah aku, utuslah aku!” (Yes. 6:8).
Demikian pula dalam Injil, Yesus memanggil Simon Petrus dan murid-murid lainnya setelah mukjizat penangkapan ikan yang luar biasa.
Petrus merasa berdosa dan tidak layak di hadapan Yesus, tetapi Tuhan justru memilihnya untuk menjadi penjala manusia (Luk. 5:10).